Pemetaan Kehilangan Massa dan penerapan Statistical Process Control (SPC) pada produksi Susu Kental Manis (SKM) kemasan sachet di PT Indolakto Sukabumi, Jawa Barat
Abstract
PT Indolakto merupakan salah satu industri pangan yang bergerak dalam bidang pengolahan
susu. Salah satu jenis produk unggulannya adalah Susu Kental Manis (SKM). Dalam upaya
pengendalian produksi SKM untuk memenuhi target pasar, PT Indolakto masih terkendala beberapa
masalah. Salah satu penyebab utamanya adalah kehilangan produk atau massa. Kehilangan produk
atau massa, antara lain dapat dikarenakan kegagalan mesin, perubahan proses, kegagalan memenuhi
syarat mutu, serta variasi sumber daya. Kehilangan produk atau massa tersebut merupakan kerugian
yang berarti bagi perusahaan. Dampak negatifnya antara lain kerugian dalam hal waktu, biaya,
material atau bahkan dapat menyangkut reputasi jika masalahnya sampai terdapat pada produk yang
sudah di-release di pasar.
Kegiatan magang ini bertujuan mempelajari proses produksi SKM kemasan sachet, supaya
dapat mengidentifikasi penyebab kehilangan massa, menentukan faktor yang paling dominan
menyebabkan kehilangan massa, mengurai lebih rinci faktor-faktor penyebab tersebut, dan
memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada di lapang (kehilangan massa) sehingga
dapat mengurangi jumlah kehilangan massa yang sudah terjadi.
Metode yang diterapkan adalah dengan pemetaan kehilangan massa. Pemetaan kehilangan
massa merupakan langkah awal untuk mengetahui sumber-sumber kehilangan produk. Langkah
berikutnya adalah penerapan Statistical Process Control (SPC) dengan dibantu seven tools dalam
aplikasinya untuk memperbaiki proses produksi. Tujuan penggunaan SPC dan seven tools adalah
membantu menganalisis secara sederhana, mengetahui penyebab-penyebab yang mengakibatkan
produk menjadi hilang, dan membantu dalam mengambil kebijakan dalam mengatasi permasalahan.
Dalam aplikasinya, seven tools yang digunakan adalah lembar pengumpul data (check sheet),
stratifikasi, grafik, bagan pengendali, diagram pareto, diagram sebab akibat (cause & effect diagram),
dan histogram.
Hasil dari pemetaan kehilangan massa, jika diurutkan berdasarkan kehilangan massa yang
terbesar ke yang terendah adalah proses pengemasan dalam sachet (3,30%), proses flash cooling
(2,48%), pengambilan sampel oleh departemen Quality Control (QC) (0,66%), dan proses mixing
(0,02%). Pada proses pengemasan sachet, mesin filler lebih dominan menyebabkan kehilangan massa
daripada mesin wrapping dan mesin ererrol. Dari kelima mesin filler, mesin filler A, B, dan C adalah
penyumbang kehilangan massa yang paling besar. Sedangkan untuk mesin flash cooler, flash cooler
line 2 menyebabkan kehilangan massa lebih besar daripada line 1. ...