Mempelajari pengaruh cara pembungkusan dan suhu rendah selama penyimpanan terhadap sifat fisiko kimia buah siwalan (Borassus flabellifera, Linn.)
View/ Open
Date
1982Author
Soewasti, Henny
Winarno, F.G.
Ahza, Adil Basuki
Metadata
Show full item recordAbstract
Di Indonesia, buah siwalan (Borassus flabellifera, Linn) merupakan salah satu bahan hasil pertanian yang terdapat dalam jumlah cukup besar dan belum dimanfaatkan. Ваhan ini sangat mudah rusak dan berasa asam dalam jangka waktu 24 jam tanpa perlakuan pengawetan.
Untuk meningkatkan nilai ekonomis buah siwalan diperlukan suatu tindakan pengawetan. Selain itu pengawetan juga dapat memperpanjang daya tahan simpan.
Salah satu cara pengawetan yang dapat dilakukan adalah dengan penyimpanan pada suhu rendah. Cara ini telah banyak dilakukan terhadap berbagai jenis buah dengan memberikan hasil yang cukup baik.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap pengupasan, pencucian, penirisan, pembungkusan dan penyimpanan suhu rendah.
Faktor perlakuan yang dikenakan dalam penelitian ini adalah cara pembungkusan yaitu tanpa pembungkus, dibungkus plastik pengemas biasa (polietilen) dan dibungkus plastik dalam keadaan vakum; suhu penyimpanan yaitu suhu dingin (48°C) dan suhu beku (-5-10°C); serta lamanya penyimpanan yaitu 0, 1 dan 2 bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dalam percobaan faktorial dengan dua kali ulangan.
Parameter yang diamati meliputi kadar air, nilai kekerasan, total asam, nilai pH, total soluble solid, total mikroba dan uji organoleptik terhadap warna, bau, rasa dan keempukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah siwalan dapat diawetkan selama dua bulan dengan cara pembekuan pada suhu 5-10°C bila disimpan dalam pembungkus plastik biasa (polietilen) atau dalam keadaan vakum dengan menggunakan plastik khusus pengemasan vakum.