Gaplek pres suatu teknik pengamatan pati singkong
View/ Open
Date
1982Author
Munarso, S. Joni
Hardjo, Suhadi
Marif, Samsul
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pati singkong dapat diamankan jika singkong segar di- hancurkan, dipres dan kemudian dikeringkan. Teknik pengamanan yang diperkenalkan ini berbeda dengan teknik pengamanan pati singkong yang sudah ada, dimana pengeluaran air dari singkong segar tidak hanya mengandalkan kemampuan pengeringan saja, tetapi dipercepat dengan adanya perlakuan pengepresan.
Bahan yang digunakan adalah singkong pahit varietas lokal yang diperoleh dari kebun seorang petani singkong di daerah Cilibende, Bogor. Penelitian dilakukan secara bertahap, mencakup tiga tahap. Hasil terbaik dari tahap I diterapkan dalam tahap II, dan hasil terbaik dari tahap II diterapkan dalam tahap III. Pengamatan dilakukan terhadap kadar pati dan kadar air dari singkong segar dan bungkil singkong, serta persen pati terlarut dalam "juice".
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hancuran singkong terbaik diperoleh dari perlakuan penghancuran dengan bobot masukan empat kilogram singkong segar setiap kali penggilingan pada putaran 1500 rpm selama lima menit. Pengeprosan hancuran terbaik akan menghasilkan bungkil. singkong terbaik jika dilakukan dengan tekanan sebesar 200 Bar (satuan skala pada alat pres) selama 2,5 menit. Dengan perlakuan pengepresan tersebut, kadar air singkong segar dapat dikurangi sampai sekitar 50 persen, dan untuk mencapai hasil yang sama, pada pembuatan gaplek biasa membutuhkan waktu pengeringan selama lima jam pada alat pengering bersuhu 50°C. Pengeringan pada alat dan suhu yang sama terhadap gaplek pres dan gaplek biasa selama 15 jam menghasilkan kadar air kedua produk tersebut masih jauh berbeda, dimana kadar air gaplek biasa sebesar dua kali kadar air gaplek pres.