Evaluasi mutu protein tepung tempe dan tepung kedelai rebus pada tikus percobaan
Abstract
Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia dan merupakan bahan baku utama pengolahan pangan seperti tahu, tempe, dan kecap. Tempe merupakan makanan tradisional yang telah dikenal di Indonesia, dibuat dengan cara fermentasi atau peragian. Tempe memiliki kelemahan, yaitu masa simpannya relatif singkat. Pada suhu ruang, tempe hanya mampu bertahan sampai dua hari.
Pengolahan tempe menjadi tepung tempe merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu gizi protein tepung tempe dan tepung kedelai rebus pada tikus percobaan, serta kasein sebagai standard. Berat badan dari setiap kelompok tikus percobaan relatif meningkat. Nilai mutu protein dari kelompok tepung tempe dibandingkan kelompok tepung kedelai rebus adalah nyata lebih tinggi (p<0.05) pada nilai FCE dan TD; sangat nyata lebih tinggi (p<0.01) pada nilai PER dan NPR; dan tidak berbeda nyata (p>0.05) pada nilai BV dan NPU.
Dari hasil evaluasi mutu protein yang diperoleh, tepung tempe memiliki mutu protein lebih baik dibandingkan tepung kedelai rebus, bahkan juga lebih baik dibandingkan kasein…