Proses koagulasi-flokulasi dalam penanganan primer limbah cair industri rayon
View/ Open
Date
1995Author
Pujiantoro, Priyo
Romli, Muhammad
Purwati, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah cair industri rayon dihasilkan dari proses viskosa dan proses spinning. Dalam penelitian ini digunakan limbah cair gabungan dari dua proses tersebut, yang mengandung bahan anorganik, khususnya logam berat Zn (Seng), yang cukup tinggi dan bersifat asam.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses koagulasi-Flokulasi dalam penanganan primar limbah cair industri rayon sebelum dilakukan penanganan secara biologi.
Penentuan dosis koagulan dan flokulan dilakukan dengan metoda jar test. Koagulan yang digunakan meliputi Alum, Besi (III) klorida (FeCI) dan Kapur. Flokulan yang digunakan meliputi Polielektrolit Kationik (Sherefloc C- 083), Anionik (Sherefloc A-011), dan Nonionik (Sherefloc N-010S).
Padatan tersuspensi dan kebanyakan fraksi koloid dapat dihilangkan dari limbah cair industri rayon oleh koagulasi-flokulasi diikuti dengan pengenda- pan. Pemakaian alum sebagai koagulan dapat menurunkan padatan tersus- pensi sampai 89 persen, sedangkan kapur dapat menurunkan padatan ter- suspensi sampai 93 persen. Koagulasi FeCl, dapat menurunkan padatan tersuspensi sampai 89 persen, akan tetapi akumulasi Fe dalam air olahan serta sifat korosif yang ditimbulkan mengakibatkan pemakaian FeCl, kurang berdaya guna.
Penambahan alum dalam koagulasi kapur mempengaruhi penurunan COD, akan tetapi cenderung menghambat penurunan kadar logam Zn. Koagulasi kapur tanpa alum mempunyai efisiensi yang tinggi dalam menurun kan kadar logam Zn.
Efisiensi penurunan logam Zn terbaik diperoleh pada penambahan kapur 50 ppm yaitu 91 persen. Pemakaian kapur 50 ppm merupakan dosis kapur terpilih untuk dikombinasikan dengan polielektrolit. Dalam proses koagulasi- flokulasi, pemakaian PE anionik memberikan hasil yang jauh lebih baik dari pada pemakaian PE nonionik maupun kationik. Pemakaian PE anionik dapat memperbaiki efisiensi proses koagulasi-flokulasi dibandingkan dengan pemakaian kapur saja.
Dosis PE anionik 0.5 ppm merupakan dosis terpilih untuk dikombinasi- kan dengan koagulan kapur 50 ppm. Kombinasi kapur 50 ppm dengan PE anionik 0.5 ppm dapat menurunkan kadar logam Zn 91 persen, Fe 75 per- sen, Na 27 persen, sekaligus dapat menurunkan COD dan BOD masing- masing 60 dan 55 persen. Penurunan kandungan bahan organik berarti meringankan beban limbah yang harus ditangani secara biologi.