View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Food Science and Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Food Science and Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh tahap-tahap proses ekstraksi terhadap kandungan aflatoksin dalam pembuatan minyak kacang tanah kasar

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (2.660Mb)
      Date
      1991
      Author
      Suardi, Luki Setiawan
      Fardiaz, Dedi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Minyak kacang tanah adalah salah satu minyak nabati yang mempunyai banyak kegunaan. Dalam bidang pangan, minyak ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan mayonais, "salad dressing", shortening atau sebagai minyak goreng. Untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah dapat dilakukan tiga cara yaitu rendering, pengepresan dan ekstraksi dengan pelarut. Minyak kacang tanah seringkali dibuat dari kacang tanah yang tercemar aflatoksin. Aflatoksin merupakan toksin yang ditakuti karena dapat menimbulkan kanker hati dan ginjal. Tercatat beberapa galur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus mampu memproduksi toksin ini. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran perubahan kandungan aflatoksin selama tahap-tahap proses tiga cara ekstraksi minyak kacang tanah kasar yaitu rendering basah, pengepresan hidraulik dan ekstraksi dengan pelarut. Bahan baku pembuatan minyak adalah kacang tanah varietas Gajah yang telah dikontaminasi Aspergillus flavus pada kadar air bahan 20% dan diinkubasi pada suhu 30°C selama 9 hari. Analisis aflatoksin sampel dibandingkan dengan standar aflatoksin B1, B2, G1 dan G2 yang dianalisis dengan HPLC, masing-masing mempunyai waktu retensi 5, 6.5, 9.5 dan 11 menit. Tahap-tahap proses ekstraksi minyak kacang tanah kasar dengan metode rendering basah dapat menurunkan kandungan aflatoksin B1, B2, G1 G2 dan total, sebesar 27.55%, 12.58%, 18.15%, 8.34% dan 22.84%. rata-rata Dengan menggunakan metode pengepresan hidraulik sampai 50.52%, 58.35%, 55.58%, 53.48% dan 52.85%, sedangkan dengan metode ekstraksi pelarut didapat rata-rata persentase penurunan sebesar 29.3%, 19.21%, 21.32%, 15.86% dan 24.07%.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143181
      Collections
      • UT - Food Science and Technology [3619]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository