Sifat fisiko-kimia dan stabilitas panas minyak sawit merah
Abstract
Minyak sawit merah mengandung beberapa komponen minor
seperti karotenoida, tokoferol, sterol, triterpen alkohol.
fosfolipida, glikolipida, terpen, dan hidrokarbon alifatik.
Ditinjau dari aspek gizi, komponen minor yang terutama berperan adalah karotenoida dan tokoferol.
karotenoida merupa-
kan provitamin A serta memberikan warna merah oranye spesifik
pada minyak sawit, bersama dengan Lokoferol sebagai antioksidan alami berkontribusi terhadap stabilitas panas dan nilai
gizi minyak sawit.
Pada pembuatan minyak goreng, zal gizi mikro dalam. minyak sawit merah dengan sengaja dibuang demi menyesuaikan nilai estetika minyak goreng sesuai dengan permintaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas panas dan sifat-sifat fisiko kimia minyak sawit merah, serta melihat perubahan yang terjadi jika minyak sawit merah dipanaskan. pada suhu penggorengan yang biasa dilakukan.
Bahan yang diteliti adalah minyak sawit merah fraksi olein, hasil fraksinasi dari minyak sawit kasar. Minyak sawit komersil digunakan sebagai pembanding. Minyak dipanas- kan pada suhu 140° dan 180°C dan pengamatan dilakukan setelah 15. 30, 60 dan 120 menit. Sifat-sifat fisiko kimia yang dianalisis meliputi warna, viskositas, indeks refraksi. titik asap, bilangan asam, bilangan fod dan bilangan peroksida. Perubahan bilangan peroksida, viskositas, kandungan B-karo- ten, Lokoferol, senyawa polar dan nonpolar diamati selama pemanasan. ...