Kajian proses produksi lemak tengkawang tungkul (shorea stenoptera BURCK)
View/ Open
Date
1996Author
Rohim, Saipul
Hambali, Erliza
Sunarti, Titi Candra
Metadata
Show full item recordAbstract
Biji tengkawang tungkul (Shorea stenoptera Burck) merupakan salah satu produk ikutan hasil hutan Indonesia. Lemak tengkawang dalam dunia perdagangan dikenal dengan sebutan borneo tallow atau green butter. Lemak tengkawang dapat digunakan sebagai subsitusi lemak coklat karena mempunyai karakteristik yang mirip. Dari segi ekonomis, harga lemak tengkawang lebih murah daripada lemak coklat. Penggunaan lemak tengkawang potensial pada industri kosmetika, sabun, obat-obatan, cat dan sebagai cocoa butter substitute (CBS) untuk industri permen coklat.
Pengolahan biji tengkawang pada saat ini masih bersifat tradisional. Pengupasan dan pengeringan memerlukan waktu yang lama yaitu antara 30-40 hari. Proses ini beresiko terjadinya kerusakan terhadap lemak. Selain itu rendemen hasil ekstraksi lemak masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari ekstraksi lemak tengkawang tungkul dengan teknik ekstraksi mekanis dilanjutkan dengan ekstraksi kimiawi. Selain itu dipelajari pengaruh teknik pengeringan dan lama ekstraksi kimiawi terhadap rendemen dan sifat fisiko-kimia lemak tengkawang.
Penelitian dibagi menjadi dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan perlakuan yang diberikan yaitu pengeringan dengan cara penjemuran selama 7 hari dan menggunakan oven tipe rak pada suhu 50-60°C selama 28 jam. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi secara mekanis dilanjutkan dengan ekstraksi kimia menggunakan pelarut heksana teknis. Perlakuan yang diberikan pada ekstraksi kmiawi adalah lama ekstraksi 6, 8 dan 10 jam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap.