Karakterisasi senyawa non volatil produk degradasi termal b-karoten
View/ Open
Date
1997Author
Priata, Anton
Wirakartakusumah, M.Aman
Puspitasari, Ni Luh
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari produk degradasi termal B- karoten di dalam medium minyak (2) mempelajari pengaruh waktu pemanan pada suhu 180°C terhadap degradasi termal ẞ-karoten didalam medium minyak.
Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu minyak sawit pucat (RBDPO) yang akan digunakan dianalisis sifat fisiko kimianya yaitu, bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan iod, titik asap dan total karoten. Analisis bilangan peroksida diperoleh nilai sebesar 1.15 meq/kg minyak sedangkan menurut SNI (1987) maksimum 1.0 meq/kg minyak. Analasis terhadap bilangan asam diperoleh nilai sebesar 0.15 mg KOH/g minyak sedangakan menurut SNI (1987) maksimum 0.15 mg KOH/g minyak. Analisis terhadap bilangan iod diperoleh sebesar 56.39 g 12/100 g minyak sedangkan menurut SNI (1987) sebesar 50-55 g I₂/100 g minyak. Titik asap minyak sawit pucat diperoleh sebesar 231°C. Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa kondisi minyak sawit yang digunakan masih dalam keadaan baik. Analisis terhadap total karoten minyak sawit sawit pucat diperoleh sebesar 3.28 ppm. Jumlah ini sangat kecil. sehingga diharapkan produk degradasi yang terbentuk bukan dari minyak sawit pucat.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan ẞ-karoten sintetik ke dalam minyak sawit pucat sebanyak 800 ppm (sampel) kemudian dipanaskan pada suhu 180°C selama 0, 5, 10, 15 dan 30 menit. Sebagai kontrol digunakan minyak sawit pucat tanpa penambahan B-karoten sintetik yang mendapat perlakuan sama seperti sampel.
Analisis total karoten terhadap sampel setelah pemanasan menunjukkan penurunan selama pemanasan. Saponifikasi sampel dan kontrol menunjukkan hasil (bagian yang tak tersabunkan) yang tidak berbeda. Saponifikasi terhadap sampel dengan waktu pemanasan 0, 5, 10, 15 dan 30 menit adalah 0.64%, 0.63%, 0.63%. 0.64% dan 0.63% sedangkan pada kontrol dengan waktu pemanasan yang sama adalah 0.63%, 0.63%, 0.64%, 0.64% dan 0.64%.
Fraksinasi ekstrak (bagian yang tak tersabunkan) dengan kromatografi kolom menggunakan bahan pengepak alumina II-III. Fraksi A dilelusi dengan heksana/dietil eter 90/10 (v/v), fraksi B dengan heksana/dietil eter 70/30 (v/v), fraksi C dengan. heksana/dietil eter 60/40 (v/v), fraksi D dengan heksana/dietil eter 40/60 (v/v) sedangkan fraksi E dengan dietil eter 100 (v/v). Elusi dilakukan pada suhu 4-10°C