Penggandaan skala produksi pigmen angkak oleh Monascus purpureus menggunakan limbah tapioka dengan sistem fermentasi cair
View/ Open
Date
1995Author
Mahie, Andi Arfal
Fardiaz, Srikandi
Said, E.Gumbira
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan onggok dan limbah cair tapioka sebagai medium fermentasi oleh Monascus purpureus merupakan suatu upaya untuk memberi nilai tambah limbah industri pangan. Kandungan pati dan bahan nutrisi lainnya dalam limbah tersebut masih cukup tinggi, sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai substrat bagi pertumbuhan sel-sel ka- pang, yang selanjutnya dapat memproduksi pigmen berwarna merah, yaitu angkak.
Dari penelitian Ridawati (1993) diperoleh komposisi medium fermentasi untuk memproduksi pigmen angkak, yaitu onggok 28, NH4NO3 0.15% dan limbah cair tapioka dengan sistem fermentasi kultur cair. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada skala laboratorium tersebut, maka dikembangkan penelitian dalam skala lebih besar yaitu pada skala bioreaktor lima dan sepuluh liter.
Dalam penelitian ini digunakan fermentor dengan pengaturan suhu konstan 30°C, pH awal medium 6,0, aerasi 1,5 vvm dan kecepatan agitasi 300 rpm. Proses fermentasi dilakukan selama 14 hari dengan analisis parameter obser- vasi setiap dua hari, yang meliputi analisis kadar pigmen, perubahan pH, kadar pati, kadar gula, bobot kering sel dan kelarutan pigmen dalam air.
Hasil penelitian menunjukkan intensitas adanya peningkatan pigmen merah dan kuning, baik ekstraseluler maupun intraseluler, dibandingkan dengan penelitian skala laboratorium. Adanya peningkatan tersebut diduga terjadi karena pengontrolan suhu dan pengaturan kecepatan aerasi dan agitasi dalam medium selama fermentasi berlangsung dapat dilakukan dengan baik. ...