Perencanaan dan pengendalian produksi gula cair : Studi kasus di PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya
Abstract
Perencanaan dan Pengendalian Produksi merupakan proses penentuan sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanakan suatu operasi serta mengalokasikan sumberdaya tersebut guna menghasilkan produk dalam jumlah dan kualitas yang diharapkan dengan mengeluarkan biaya sehemat mungkin. Kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi dimulai dengan melakukan prakiraan untuk mengetahui terlebih dahulu jenis dan jumlah barang yang diproduksi pada masa yang akan datang. Perusahaan sering mengalami kesulitan dalam menyesuaikan tingkat produksi yang harus dilakukan dengan tingkat permintaan nyata konsumen.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tehnik Heuristik pada tiga alternatif yang telah ditentukan. Alternatif pertama adalah berproduksi sesuai dengan prakiraan tingkat permintaan konsumen. Alternatif kedua adalah berproduksi sesuai dengan pola produksi periode historis. Dan alternatif ketiga adalah berproduksi pada kapasitas maksimum perusahaan (1250 ton). Pengolahan data diawali dengan melakukan prakiraan tingkat permintaan dan prakiraan tingkat produksi selama jangka waktu satu tahun kedepan. Kemudian dilakukan analisa untuk masing-masing alternatif terhadap tingkat profit, tingkat biaya produksi dan tingkat produktivitas.
Pada alternatif pertama diperoleh tingkat profit yang paling tinggi. Analisa sensitivitas memberikan informasi tentang tingkat penurunan maksimum permintaan rata-rata sebesar 35.5%, tingkat kenaikan maksimum produksi rata-rata sebesar 66.99%, tingkat kenaikan maksimum harga bahan baku rata-rata sebesar 195% dan penurunan maksimum harga jual produk rata-rata 36.17%. Sedangkan pada alternatif
kedua diperoleh tingkat profit rata-rata yang lebih rendah, tingkat penurunan maksimum permintaan rata-rata sebesar 26%, tingkat kenaikan maksimum produksi rata-rata sebesar 66.99%, tingkat kenaikan maksimum harga bahan baku rata-rata sebesar 160% dan penurunan maksimum harga jual produk rata-rata 32.2%. Alternatif ketiga merupakan kondisi produksi ideal perusahaan dengan memanfaatkan kapasitas maksimum perusahaan melalui jam kerja reguler (1250 ton). Penghitungan alternatif ketiga bermaksud untuk memberikan informasi tentang stabilitas perusahaan dalam keadaan ideal.
Alternatif pertama merupakan alternatif terpilih dalam menjalalankan Perencanaan dan Pengendalian Produksi karena memberikan tingkat profit yang paling besar dan lebih stabil terhadap perubahan faktor-faktor biaya. Dari segi produktivitas, alternatif pertama mempunyai nilai indeks produktivitas rata-rata (0.978121) yang hampir sama dengan indeks produktivitas pada alternatif kedua (0.99195). Indeks produktivitas kurang dari satu berarti produktivitasnya lebih rendah dari periode dasar pada masing- masing alternatif.