Penggunaan lemak tengkawang dan pigmen dari mikroalga laut (Porphyridium cruentum) pada pembuatan lipstik
View/ Open
Date
1999Author
Rossalia, Deasy
Noor, Erliza
Pandji, Chilwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai campuran kosmetik, lemak tengkawang dapat digunakan sebagai pengganti lemak coklat karena komposisi, karakteristik dan sifat fisiko kimia lemak tengkawang mirip dengan lemak coklat. Hal ini akan sangat menguntungkan karena secara ekonomis lemak tengkawang lebih murah dari lemak coklat.
Selain campuran lemak, untuk mendapatkan kualitas lipstik yang baik juga yang sangat berperan adalah zat warna. Zat warna yang digunakan dalam penelitian ini adalah pigmen yang diekstraksi dari mikroalga laut Porphyridium cruentum. P. cruentum termasuk dalam divisi Rhodophyta, sub kelas Bangiophycidae, ordo Porphyridiales, famili Porphyridiaceae dan genus Porphyridium.
Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh penambahan pigmen dari mikroalga laut P. cruentum dan lemak tengkawang terhadap mutu lipstik yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan meliputi analisa mutu bahan dasar lipstik (malam, lemak dan minyak), uji dispersi dan kestabilan pigmen, serta substitusi malam lebah dengan lemak tengkawang pada konsentrasi 3%, 4%, 5% dan penambahan pigmen P. cruentum sebagai pewarna pada konsentrasi 6 %, 7%, 8% dengan karakteristik fisik yang diamati adalah kekerasan, titik leleh dan kestabilan warna lipstik.
Dari hasil analisa mutu bahan dasar lipstik diketahui bahwa semua bahan dasar yang digunakan mempunyai mutu yang baik berdasarkan parameter mutu yang diukur yaitu bilangan asam, bilangan iod, dan titik leleh. Pigmen yang digunakan tergolong pigmen yang terdispersi stabil dalam air dan rentan terhadap panas, sehingga perlu ditambahkan zat pengemulsi dan zat pengental. Zat pengemulsi yang ditambahkan adalah PEG castor oil dan zat pengentalnya silika gel serbuk. Konsentrasi zat pengemulsi dan zat pengental yang ditambahkan di dapat dengan cara trial and error yaitu masing-masing 2,5 %.
Berdasarkan hasil pengamatan, penambahan lemak tengkawang menyebabkan titik leleh dan kekerasan lipstik menurun. Sedangkan penambahan pigmen akan menyebabkan titik leleh dan kekerasan lipstik meningkat. Namun perubahan nilai kekerasan dan titik leleh lipstik lebih disebabkan oleh perubahan konsentrasi lemak tengkawang bila dibandingkan dengan perubahan konsentrasi pigmen.
Nilai kekerasan lipstik yang diuji berkisar antara 0,316 sampai 0,467 mm¹, sedangkan lipstik komersial mempunyai kekerasan 0,398 mm¹. Titik leleh lipstik yang diuji berkisar antara 47 sampai 57°C, sedangkan lipstik komersial mempunyai titik leleh 59°C. Perlakuan terbaik diperoleh dengan penambahan lemak tengkawang tiga persen dan penambahan pigmen delapan persen, yang menghasilkan titik leleh 57°C dan -1 kekerasan 0,416 mm¹. Setelah dilakukan pengamatan selama empat minggu, warna lipstik berubah menjadi kusam dan untuk selanjutnya berubah menjadi kecoklatan...