Perancangan sistem informasi pesaing (Studi kasus di PT.Pepsi Cola Indobeverages, Ungaran, Jawa Tengah)
Abstract
PT Pepsi Cola lndobeverages (PCIB) sebagai industri minuman ringan di Indonesia mengalami tekanan persaingan yang kuat. Tekanan ini menuntut perumusan strategi bersaing yang tepat agar PT PCIB dapat mengembangkan bisnisnya. Untuk merumuskan strategi bersaing diperlukan pemonitoran kondisi persaingan sehingga perusahaan dapat mengetahui posisinya dalam industri, mengembangkan keunggulan-keunggulan kompetitifnya dan menemukan peluang. Perancangan dan penggunaan sistem informasi pesaing perlu dilakukan untuk memonitor kondisi persaingan tersebut.
Perancangan sistem informasi pesaing bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi pesaing di Indonesia dan merancang sistem informasi pesaing yang efektif dan efisien. Perancangan sistem ini menggunakan pendekatan sistem dengan metoda siklus hidup sistem yang terdiri dari perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan.
Alasan dari perancangan sistem yaitu adanya peluang dan atau adanya masalah. Peluang yang dimiliki PT PCIB yaitu masih rendahnya konsumsi kola di Indonesia (<10 botol/kapita/tahun) dan terus meningkatnya penjualan minuman ringan di Indonesia. Masalah yang dihadapi oleh PT PCIB adalah perusahaan ini belum mencapai Break Even Point (BEP). Peluan;:; dan masalah ini mengharuskan PT PCIB meningkatkan pangsa pasarnya, peningkatan pangsa pasar tergantung pada efektifitas usaha pemasaran perusahaan relatif terhadap pesaing, sehingga pemonitoran terhadap pesaing perlu dilakukan.
Tujuan dari sistem informasi pesaing ini adalah menyerang (untuk mencari kesempatan/peluang). Sistem ini dinyatakan layak secara teknis, pengembalian, hukum dan etika dan operasional.
Kebutuhan informasi adalah data-data yang digunakan untuk mengetahui: (1) tujuan pesaing, (2) strategi pesaing saat ini, (3) kemampuan pesaing dan (4) strategi pesaing di masa yang akan datang. Sumber-sumber informasi dapat berasal dari koran, majalah, buku, perusahaan riset pasar, lembaga-lembaga pemerintahan, lembaga-lembaga swasta, data lapangan dan organisasi lain. Pengguna dari sistem informasi ini adalah pihak "corporate" dan "general manager" dan stafnya. Prioritas perusahaan yang dimonitor adalah : (1) pemimpin pasar, (2) target akuisisi dan merger, (3) perusahaan dengan sumberdaya besar.