Pengaruh penggunaan lemak tengkawang sebagai bahan dasar lipstik terhadap sifat fisik produk
View/ Open
Date
1998Author
Dwiningsih, Eny
Pandji, Chilwan
Hambali, Erliza
Metadata
Show full item recordAbstract
Lemak tengkawang merupakan salah satu hasil hutan Indonesia yang berharga relatif murah. Sifat fisik dari lemak tengkawang yang tidak mencair pada suhu kamar (yaitu 34-39°C) mendukung untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam produk lipstik.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kemungkinan penggunaan lemak tengkawang sebagai bahan dasar lipstik. Tujuan khususnya adalah mempelajari pengaruh penambahan lemak tengkawang dan jenis lemak dalam formulasi lipstik terhadap sifat fisik produk.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi (1) Analisa kemurnian bahan (2) Mencari rasio wax yang mempunyai karakteristik fisik yang baik, yang akan diformulasi dengan lemak tengkawang. (3) Menentukan kondisi proses Penelitian utama dilakukan dengan mensubstitusi ozokerite wax atau candelilla wax atau carnauba wax pada formula dasar dengan lemak tengkawang, masing-masing dinamakan formula HBV-1, HBV-2 dan HBV-3. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah rasio antara wax dengan lemak tengkawang pada taraf 90:10%, 80:20%, 70:30%, 60:40%, dan 50:50%. Faktor kedua adalah jenis lemak tengkawang yang terdiri dari lemak tengkawang yang sudah dinetralisasi dan lemak tengkawang hasil ekstraksi mekanis. Karakteristik fisik yang diamati adalah kekerasan, titik pecah, titik leleh, dan uji organoleptik yang meliputi kilap, tekstur, daya oles, bau dan warna.
Hasil penelitian pendahuluan memperlihatkan bahwa carnauba wax, candelilla wax, ozokerite wax, minyak jarak dan lemak tengkawang memiliki kemurnian yang baik dilihat dari parameter kerusakan yang diukur yaitu bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod dan titik leleh. Sehingga bahan-bahan tersebut bisa digunakan di dalam formulasi dasar lipstik. Suhu pemanasan yang paling sesuai digunakan adalah 75°C dan suhu penuangan ke dalam cetakan 65°C. Rasio wax yang terpilih adalah sebagai berikut untuk rasio antara carnauba wax dan ozokerite wax sebesar 62,5% 37,5%; candelilla wax dan ozokerite wax sebesar 75% 25% serta
rasio antara candelilla wax carnauba wax sebesar 37,5% 62,5%. Analisis ragam menunjukkan bahwa rasio antara wax dan lemak tengkawang
berpengaruh terhadap titik pecah, kekerasan dan titik leleh. Titik pecah, titik leleh dan kekerasan lipstik yang dihasilkan pada formula HBV-1, HBV-2 dan HBV-3 akan semakin menurun dengan semakin besarnya jumlah lemak tengkawang. Nilai -1 kekerasan lipstik berkisar antara 0,008-0,044 x 10 mm, nilai titik pecah berkisar antara 10-120 gram dan nilai titik leleh berkisar antara 42-56°C.