Modifikasi pengolahan dan nutrifikasi sagu mutiara
View/ Open
Date
1989Author
Sulaksono
Muchtadi, Deddy
Palupi, Nurheni Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan sagu mutiara, dalam upaya untuk memperbaiki sifat fisik dan nilai gizinya, dengan memanfaatkan daging ikan cucut (Carcharhinus sp) sebagai suplemen protein. Penambahan daging ikan cucut ke dalam formula sagu mutiara dilakukan dalam bentuk tepung ikan cucut. Adapun parameter yang diamati adalah kadar air, kadar protein, derajat pencoklatan non enzimatik, daya cerna protein, daya cerna pati dan uji organoleptik.
Dalam penlitian ini perbandingan antara tepung sagu dan tepung ikan yang digunakan ada 3 macam, yaitu 90: 10, 92: 8 dan 94: 6. Sedangkan pelapisan dengan putih telur dilakukan dalam jumlah yang sama yaitu sebanyak 20 persen dari campuran sagu dan tepung ikan.
Peningkatan konsentrasi tepung sagu akan meningkatkan derajat pencoklatan non enzimatik dan menurunkan daya cerna protein sagu mutiara yang dihasilkan. Sedangkan kadar air dan daya cerna pati sagu mutiara tidak dipengaruhi oleh komposisi bahan baku yang digunakan.
Peningkatan konsentrasi tepung ikan akan meningkatkan kandungan protein sagu mutiara. Penambahan tepung ikan cucut jenis Barongsai akan menghasilkan kandungan protein yang le- bih tinggi dibandingkan penambahan tepung ikan cucut jenis Liongbun.
Hasil uji organoleptik terhadap aroma, warna, tekstur dan rasa sagu mutiara termodifikasi yang telah dimasak, men- nunjukkan bahwa komposisi bahan. baku dan jenis ikan cucut yang digunakan tidak mempengaruhi kesukaan panelis.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sagu mutiara yang terbaik adalah sagu mutiara yang disuplementasi dengan tepung ikan cucut jenis barongsai sebanyak 10 persen. Hal ini dika- renakan sagu mutiara tersebut mempunyai kadar protein yang tertinggi (10.96 %), daya cerna protein yang tinggi (93.07 %) dan derajat pencoklatan yang rendah (0.14)….