Mempelajari penggunaan ekstrak tauge, sorgum,dan kayu karet sebagai mediaproduksi massa miselia jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacquin. ex fries) Kummer)
View/ Open
Date
2000Author
Wibisana, Andra
Winarno, F.G.
Koswara, Sutrisno
Metadata
Show full item recordAbstract
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) telah dikenal lama sebagai salah satu jamur pangan yang bernilai gizi tinggi. Hal ini terutama disebabkan kandungan protein kasar berkisar antara 10-30% dan total asam amino yang relatif lebih tinggi dari jamur pangan lainnya. Jamur tiram putih juga diketahui mempunyai khasiat pengobatan yaitu sebagai anti tumor, dan aktivitas hipokolesterolomik atau kemampuan menurunkan kadar kolesterol darah, seperti yang terbukti dapat menurunkan kadar VLDL dan LDL tikus. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari produksi biomassa miselium jamur tiram putih, dengan menggunakan ekstrak tauge, ekstrak sorghum, dan ekstrak kayu karet sebagai media, dan mencari komposisi optimum dari kombinasi ketiga media tersebut untuk produksi miselia jamur.
Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan media dasar yang akan digunakan pada penelitian utama, dan menentukan doubling time serta lama inkubasi miselia menurut kurva pertumbuhan miselia jamur tiram putih. Penelitian utama dilakukan untuk mencari komposisi media optimum yang terbaik. Pada tahap ini digunakan kombinasi media utama dengan sorgum dan dengan kayu karet pada konsentrasi 10-50%, dan kombinasi media utama dan sorgum dan kayu karet pada konsentrasi 10, 15 dan 20%. Inkubasi miselia jamur dilakukan pada suhu ruang, kecepatan agitasi 200 rpm, pada pH 6,0-6,1. Analisa statistik menggunakan analisis sidik ragam dan uji duncan untuk menyatakan pengaruh masing-masing komposisi media yang digunakan terhadap produksi miselia jamur.
Dari penelitian pendahuluan diketahui bahwa media tauge menghasilkan rendemen miselia yang lebih banyak dan pertumbuhan yang lebih cepat daripada media dasar kentang, sehingga media tersebut digunakan sebagai media dasar pada penelitian utama.