Produksi dan identifikasi enzim amilase dari bakteri termofilik lokal
View/ Open
Date
1998Author
Prawoto, Widhyastuti
Sa'id, E.Gumbira
Richana, Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan enzim dalam industri di Indonesia, dewasa ini meningkat, baik dalam industri pangan maupun non pangan. Menurut BPS (1997), dibutuhkan impor enzim pada tahun 1996 sebesar 12 181 608 US dolar dengan jumlah 2 490 396 kg. Salah satu enzim yang sering digunakan dalam industri adalah amilase. Enzim amilase atau enzim amilolitik adalah enzim yang mampu menghidrolisis ikatan a-1,4 glikosidik pada pati, yang dikenal ada 3 macam yaitu o-amilase, B-amilase dan glukoamilase. Enzim amilase ini sering digunakan untuk industri sirup glukosa, campuran makanan ternak, pengujian penyakit diabetes (bidang kedoketran) serta industri tekstil.
Potensi penggunaan enzim amilase cukup besar. Tetapi dalam hal pengadaannya masih terdapat kendala yaitu enzim tersebut masih diimpor dan harganya mahal, sedangkan untuk memproduksi sendiri masih terdapat beberapa kendala diantaranya tidak tersedianya galur mikroorganisme unggul penghasil amilase dan kurangnya pengetahuan tentang teknologi produksi enzim. Untuk mengatasi masalah ini, para ahli bioteknologi telah berusaha memanfaatkan potensi bahan baku berpati seperti ubi kayu dan kekayaan biodiversitas yang dimiliki negara Indonesia untuk memproduksi enzim dengan galur mikroorganisme yang diisolasi dari bumi Indonesia sendiri.
Tujuan penelitian ini yaitu memproduksi enzim amilase dari isolat bakteri termofilik unggul (TVII, dan TII12) dan melakukan analisa kuantitas dekstrin, maltosa dan glukosa yang dihasilkan pada hidrolisis enzimatis pati oleh amilase kasar sebagai salah satu cara mengidentifikasi jenis amilase yang dihasilkan. Dengan demikian dapat digunakan sebagai informasi untuk arah penggunaan enzim amilase kasar tersebut dalam industri biokonversi pati.
Pada penelitian ini, produksi enzim dilakukan pada bioreaktor Biostat-B volume kerja 5 liter, dengan kondisi optimum pH 6.0 dan suhu 50 °C, isolat TVIL, dan TII12. Pada proses produksi enzim dilakukan pengamatan yaitu kerapatan optik, aktivitas enzim, gula reduksi dan protein terlarut. Analisis kandungan senyawa glukosa, maltosa dan dekstrin dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dan kuantitatif dengan menggunakan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). ...