Mempelajari pengaruh pH, penambahan FeSO4, dan xanthan gum terhadap karakteristik gel cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers)
View/ Open
Date
1999Author
Kurniawan, Octavia
Fardiaz, Dedi
Andarwulan, Nuri
Metadata
Show full item recordAbstract
Cincau dikalangan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa, lebih dikenal dengan nama Camcao. Selain sebagai tanaman obat, (Cyclea barbata L. Miers (yang selanjutnya disebut dengan cincau hijau) dimanfaatkan sebagai bahan makanan Daun dari cincau hijau dapat digunakan untuk membuat gel cincau hijau. Produk yang biasa disebut dengan camcao/cincau ini merupakan bahan isian minuman segar Keistimewaan cincau ini adalah kemudahannya membentuk gel dengan hanya. menggunakan bahan yang sedikit dan gel dapat terbentuk meskipun menggunakan air dingin. Selain itu cincau atau camcao merupakan makanan yang rendah kalori sehingga dapat dipakai sebagai makanan untuk orang yang sedang melakukan diet. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan pH, penambahan mineral Fe dalam bentuk FeSO4 dan penambahan xanthan gum terhadap karakteristik gel cincau hijau yang dihasilkan
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dipelajari penentuan konsentrasi daun, penentuan selang konsentrasi FeSO4, penentuan selang konsentrasi xanthan gum, dan penentuan perlakuan pH. Pada penelitian utama penelitian diarahkan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi FeSO, dan waktu penyimpanan, pengaruh konsentrasi FeSO, yang dikombinasikan dengan pH larutan pengekstrak dan waktu penyimpanan dan pengaruh penambahan xanthan gum dan waktu penyimpanan.
Karakteristik cincau hijau yang diamati pada penelitian ini yaitu kekuatan pecah, titik pecah, rigiditas, diameter atas, diameter bawah, tinggi gel dan sineresis. Pengukuran kekuatan pecah, titik pecah dan rigiditas gel dilakukan dengan menggunakan alat STEVEN Texture Analyzer. Pengamatan dilakukan pada waktu 5. 24 dan 48 jam setelah disimpan dalam almari pendingin.
Dilihat dari hasil yang didapatkan, terlihat bahwa penambahan mineral Fe ternyata berpengaruh terhadap hasil kekuatan gel yang dihasilkan pada hasil remasan daun cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers). Konsentrasi daun terbaik yang didapatkan yaitu sebesar 5% (b/v). Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi FeSO 0.0020 M (ekivalen dengan 0.0020 M Fe). Konsentrasi ini adalah konsentrasi optimum penambahan mineral Fe, sebab apabila lebih besar dari konsentrasi ini maka gel yang terbentuk akan kaku dan mudah pecah dan sebaliknya apabila kurang dari konsentrasi optimum maka gel yang terbentuk tidak tegar
Pada perlakuan pengaturan pH larutan pengekstrak didapatkan hasil yang tidak berpengaruh nyata terhadap karakteristik gel cincau hijau. Perbedaan karakteristik gel lebih disebabkan karena adanya perlakuan penambahan mineral dan
waktu penyimpanan. Suatu fenomena yang terjadi yaitu dengan penambahan mineral Fe ini ternyata gel cincau yang dihasilkan sedikit sekali mengalami sineresis walaupun gel sudah disimpan cukup lama yaitu selama 96 jam (4 hari). Pada penambahan xanthan gum dengan konsentrasi 0.050, 0.075 dan 0.100%, terlihat bahwa penambahan xanthan gum tidak menimbulkan reaksi yang sinergis terhadap karakteristik gel cincau hijau