Pengaruh penambahan tepung kedelai terhadap sifat fisik, kimia dan daya terima bihun dan mie golosor
View/ Open
Date
2000Author
Hendrasari, Rini
Syarief, S.N., Rizal
Sugiyono
Metadata
Show full item recordAbstract
Krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia mengakibatkan kerawanan pangan yang cukup berat, khususnya masalah kekurangan energi protein (KEP). Berbagai upaya dilakukan selama tiga dekade yang lalu telah mampu mengurangi prevalensi masalah ini, tetapi perbaikan gizi yang didasarkan pada pengembangan produk lokal dan pemberdayaan masyarakat masih minimal dan belum berkesinambungan. Kedelai memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber protein karena kandungan proteinnya yang relatif tinggi. Makanan suplemen yang diproses dari tepung kedelai memainkan peranan penting dalam memecahkan masalah KEP ini.
Bihun merupakan produk makanan kering yang dibuat dari tepung beras dengan atau tanpa bahan-bahan tambahan yang berbentuk silinder padat memanjang seperti benang-benang putih. Mie golosor merupakan jenis mie yang banyak ditemukan di Bogor, dan memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan mie yang terbuat dari tepung terigu. Mie ini terbuat dari 100% pati aren sehingga bila dilihat dari segi gizi, jenis mie ini sangat rendah kandungan proteinnya.
Penambahan tepung kedelai pada produk-produk diatas diharapkan dapat menghasilkan produk berkadar protein tinggi dan diterima masyarakat. Penelitian ini bertujuan utuk mempelajari pengaruh penambahan tepung kedelai terhadap sifat fisik, sifat kimia, dan daya terima dari bihun dan mie golosor...