Pemanfaatan sekam padi dan sabut kelapa sebagai bahan pembuatan papan partikel
View/ Open
Date
2001Author
Adibrata, Andree Sjachindra
Iskandar, M.
Syamsu, Khawar
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi dan kelapa merupakan dua komoditas yang berperan cukup besar dalam perekonomian nasional. Sekam dan sabut kelapa merupakan limbah padat berlignoselulosa dengan kandungan selulosa masing-masing sebanyak 40% dan 43,4%, sedangkan kandungan lignin sebesar 30% dan 45,8% berat kering yang belum dimanfaatkan secara optimal dan pembuangannya sering menjadi masalah. Cara yang biasa dipergunakan untuk membuang sekam adalah dengan membakarnya di tempat terbuka dan dijadikan abu gosok. Sedangkan pemanfaatan kelapa di Indonesia sebagian besar masih bertumpu pada produk olahan kopra dan minyak kelapa sehingga potensi ekonomi yang terkandung pada kelapa belum sepenuhnya dapat dinikmati.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan bahwa produksi padi tahun 1999 mencapai 50,87 juta ton gabah kering giling (GKG). Dari produksi padi tahun 1999 tersebut dihasilkan sekam sebanyak 10,17 juta ton. Sedangkan produksi kelapa Indonesia tahun 1999 sebanyak 2,79 juta ton dengan sabut kelapa yang dihasilkan sebanyak 0,98 juta ton. Produksi kelapa tersebut dihasilkan dari perkebunan rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta yang tersebar di beberapa propinsi seperti Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, Maluku, D.I. Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat.
Melihat banyaknya potensi bahan baku tersebut, maka perlu dimanfaatkan. Salah satu upaya pemanfaatannya adalah menjadikannya sebagai bahan baku pembuatan papan partikel. Sekam padi dan sabut kelapa mempunyai kandungan lignoselulosa yang potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku papan partikel.
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh komposisi bahan baku sekam padi dan sabut kelapa dan pengaruh kadar perekat Urea Formaldehida (UF) terhadap sifat fisis mekanis papan partikel. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua faktor dan tiga taraf. Taraf komposisi yang digunakan adalah komposisi sekam padi dan sabut kelapa yaitu 1:3, 3: 1 dan 1: 3, sedangkan taraf kadar perekat yaitu kadar perekat 12%, 13%, dan 14%. Metode rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial acak lengkap dengan dua kali ulangan.
Sifat fisik papan partikel yang diamati pada penelitian ini terdiri dari kerapatan, kadar air, penyerapan air dan pengembangan tebal. Sedangkan sifat mekanik papan partikel yang diamati adalah keteguhan lentur yang terdiri dari modulus patah dan modulus elastisitas, keteguhan rekat internal (IB), keteguhan geser sejajar permukaan (KG) dan keteguhan cabut tegak lurus permukaan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kerapatan papan partikel berkisar 0,50 -0,73 g/cm³. Hasil sidik ragam menunjukkan kadar perekat berpengaruh sangat nyata terhadap kerapatan. Uji beda nyata menunjukkan bahwa hasil uji kadar perekat 13% (B2) berbeda nyata dengan kadar perekat 12% (B1) dan tidak berbeda nyata dengan kadar perekat 14% (B3). Papan partikel yang dihasilkan
termasuk papan partikel berkerapatan sedang. Kadar air papan partikel sekam padi dan sabut kelapa tidak dipengaruhi oleh komposisi, kadar perekat dan interaksi keduanya. Nilai kadar air yang dihasilkan berkisar 10,00-12,49 persen. Nilai kadar air ini masih memenuhi Standar Indonesia, Standar Jepang, Standar Inggris dengan nilai tertinggi diperoleh pada komposisi sekam padi: sabut kelapa 1:3 (A3) dengan kadar perekat 14% (B3).