Pengaruh nutrisi terhadap penempelan dan pembentukan biofilm oleh bakteri asam laktat pada permukaan stainless steel
View/ Open
Date
2002Author
Dumayanthi, Mastiar
Nuraida, Lilis
Dewanti-Hariyadi, Ratih
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu syarat penting bakteri untuk digunakan sebagai bakteri probiotik adalah kemampuannya untuk dapat menempel pada usus. Oleh karena itu, penempelan menjadi salah satu kriteria utama mikroorganisme berpotensi sebagai probiotik.
Umumnya kemampuan menempel bakteri pada usus dapat dipelajari dengan penelitian secara in vivo menggunakan hewan percobaan maupun secara in vitro dengan kultur jaringan. Pengujian dengan menggunakan SS diharapkan dapat memberi indikasi sifat penempelan bakteri tersebut pada usus manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan penempelan dan pembentukan biofilm oleh isolat bakteri asam laktat yang sering digunakan pada fermentasi susu seperti Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus casei dan mengetahui pengaruh protein (kasein dan albumin) terhadap kemampuan penempelan serta pengaruh kandungan nutrisi pada pembentukan biofilm pada permukaan stainless steel (SS).
Kultur bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah Streptococcus salivarius subsp. thermophilus (NCFB 2075), Lactobacillus delbruckii subsp. bulgaricus (NCFB 2074) dan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus yang diperoleh dari National Collection of Food Bacteriology (NCFB). Penempelan awal (attachment) dan pelepasan kembali (desorption) pada pelat SS dilakukan dalam cawan petri yang berisi buffer fosfat (BF) 0.1 M, kasein (0.25 mM. 0.50 mM dan 0.75 mM) dan albumin (0.25 mM, 0.50 mM dan 0.75 mM). Pembentukan biofilm dilakukan didalam media cair deMann, Rogosa, Sharpe Broth (MRSB), MRSB yang diencerkan 5 kali (1/5 MRSB) dan MRSB yang diencerkan 10 kali (1/10 MRSB).
Jumlah sel bakteri yang menempel pada SS dihitung pada 10 bidang pandang yang berbeda dengan menggunakan mikroskop epifluoresen. Jumlah bakteri yang menempel dinyatakan dalam Log Sel/cm². Sel biofilm dihitung dengan menswab SS terlebih dahulu, kemudian disuspensikan ke dalam larutan BF dan dipupukkan ke dalam cawan petri yang berisi media MRS agar. Sel biofilm dihitung dari cawan petri yang berisi 30-300 koloni dan dinyatakan dalam Log CFU/cm². Jumlah sel planktonik dihitung dengan mengencerkan terlebih dahulu 1 ml larutan dari medium pertumbuhan ke dalam larutan BF yang kemudian dipupukan kedalam cawan petri yang berisi media MRS agar. Perhitungan jumlah sel planktonik dihitung langsung dari cawan petri yang berisi 30-300 koloni dan dinyatakan dalam Log CFU/ml.
Penempelan pada pelat SS pada larutan BF menunjukkan bahwa ketiga isolat tersebut menempel sama baik pada SS (Streptococcus thermophilus: 4.1 log sel /cm², Lactobacillus bulgaricus: 3.9 log sel/cm² dan Lactobacillus casei: 3.8 log sel/cm²). Pada