Mempelajari pengaruh penggunaan penyerap oksigen pada produk pangan
Abstract
Bahan pangan olahan mudah menjadi rusak karena adanya oksigen dalam kemasan. Oksigen menyebabkan ketengikan, pe- rubahan warna dan cita rasa, penurunan nilai gizi, memung- kinkan pertumbuhan serangga dan mikroba aerob pada makanan.
Berbagai tehnik pengawetan dengan menekan konsentrasi oksigen di udara telah banyak dikembangkan, terutama untuk makanan yang sensitif terhadap oksigen. Salah satu alter- natif adalah dengan menggunakan penyerap oksigen. Dengan tehnik ini oksigen dapat diikat secara kimiawi sampai konsentrasi 0.01%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan penyerap oksigen pada produk-produk pangan agar kemudian didapat metoda períggunaannya yang optimum.
Penyerap oksigen dari serbuk besi yang diaktifkan dengan NaCl terbukti dapat memperpanjang umur simpan pro- duk-produk pangan dengan baik. Bilangan TBA minyak kedelai kasat yang disimpan selama 14 hari pada suhu ruang dan 45°C naik sebesar 0.1130 dan 0.2780 mg/kg (kontrol), 0.0232 dan 0.1080 mg/kg (0.5 gram), 0.0365 dan 0.0743 mg/kg (1 gram), 0.0132 dan 0.1020 mg/kg (1.5 gram). Bilangan peroksida minyak dengan penyerap 0.5, 1 dan 1.5 gram (suhu ruang) naik sebesar 0.4200, 0.1550 dan 0.1400 mek/kg, sedang pada kontrol naik 1.2000 mek/kg. Pada suhu 60°C naik sebesar 52.1591 mek/kg (kontrol terbuka), 39.8029 mek/kg (kontrol tertutup), 9.6403 dan 5.4039 mek/kg (penyerap oksigen 0.2 dan 0.4 gram) selama penyimpanan 25 hari. ...