Studi pencucian peralatan dan sterilisasi alat produksi di PT. Friesche Vlag Indonesia
Abstract
Sanitasi memiliki peran penting bagi perusahaan dan merupakan persyaratan mutlak bagi industri pangan, sebab sanitasi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk, serta nama baik atau citra. Sanitasi peralatan, khususnya pencucian untuk menghilangkan kotoran dan sisa makanan yang diikuti dengan perlakukan sanitasi menggunakan gernisidal (deterjen dan desinfektan).
Kegiatan magang berlangsung selama 4 bulan (Maret Juni 2001) di PT. Friesche Vlag Indonesia (PT. FVI), dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan analisa di laboratorium. Tujuan umumnya adalah mengetahui pengaruh pencucian peralatan dan sterilisasi alat produksi susu kental manis (SKM) di PT. FVI. Tujuan khususnya adalah mengetahui prosedur pencucian peralatan produksi SKM, metode pencucian dan bahan-bahan yang digunakan pada pencucian peralatan produksi SKM, dan kandungan mikroba (TPC. Coliform. Micrococci) pada peralatan produksi SKM setelah pencucian.
Proses pengolahan SKM di PT. FVI terbagi dalam 7 tahap. yaitu penerimaan susu murni, pengolahan susu murni, pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, pendinginan, dan pengemasan. Peralatan pengolahan susu yang digunakan oleh PT. FVI terdiri dari alat-alat berkapasitas besar yang dilengkapi dengan pipa-pipa dihubungkan antara satu alat dengan alat lainnya Proses pencucian dilakukan dengan metode Cleaning In Place (CIP) dan metode Dismantling. Metode CIP adalah proses pencucian wadah dan peralatan pengolahan, dengan tanpa harus membongkar peralatan. Dismantling adalah proses pencucian wadah dan peralatan pengolahan secara manual dengan cara membongkar peralatan tersebut.
Proses pencucian dilakukan melalui beberapa jalur, yaitu jalur SKM. jalur CIP 1, jalur CIP 2, jalur pasteurisasi dan jalur evaporasi. Masing-masing jalur mempunyai jadwal pencucian sendiri. Sirkulasi pencucian pada PT. FVI terdiri dari beberapa tahap, yaitu recovery produk residu, pembilasan awal, pencucian dengan deterjen, pembilasan dengan air bersih, dismantling pada peralatan dan desinfeksi pada tahap akhir pencucian.
Deterjen yang digunakan adalah NaOH berkonsentrasi standar 0,8 1,0% dan HNO, berkonsentrasi standar 0,5 0,7%. Pengecekan konsentrasi larutan deterjen oleh PT. FVI dilakukan secara rutin dengan cara mengambil contoh CIP. Pengambilan contoh CIP untuk masing-masing jalur adalah berbeda-beda. ...