Ketersediaan hayati vitamin C dan E dari sayuran dan buah-buahan serta fungsinya sebagai penurun malonaldehida plasma pada populasi buruh industri di Bogor
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ketersediaan hayati vitamin C dan E. dari beberapa jenis sayuran dan buah-buahan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar radikal bebas plasma pada populasi buruh pekerja industri. Malonaldehida merupakan indikator kadar radikal bebas dalam tubuh, sedangkan vitamin C dan E merupakan zat gizi antioksidan yang dapat memutuskan reaksi rantai radikal bebas.
Dalam penelitian ini subyek yang dipilih adalah populasi buruh pekerja industri, karena populasi ini berpotensi tercemar oleh bahan pangan yang dikonsumsinya terutama dari konsumsi makanan jajanan yang belum sepenuhnya terjamin keamanan pangannya. Analisa kadar vitamin A, C, E dan Maionaldehida dilakukan sebelum dan setelah subyek mengikuti program suplementasi bahan pangan sumber vitamin C dan E.
Subyek dipilih sebanyak 80 orang, berasal dari empat industri didaerah Ciluar, kabupaten Bogor. Industri I adalah perusahaan Sumber Mas, penghasil bihun, industri II adalah PT Tanah Sumber Makmur penghasil suku cadang heim, mur, baut dan papan penutup televisi, radio, industri III adalah PT Sepatu Mas Idaman penghasil sepatu dan industri IV adalah CV Batara Indah penghasil peralatan kantor terutama map. Jumlah masing-masing subyek dari industri i sebanyak 16 orang, industri II sebanyak 20 orang, industri III sebanyak 24 orang dan industri IV sebanyak 20 orang.
Makanan suplementasi yang digunakan berupa sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin E dan C. Bahan pangan yang digunakan sebagai sumber vitamin E adalah toge kacang tanah, bayam, jagung. Sebagai sumber vitamin C dipilih mangga, jambu biji, pepaya dan daun singkong. Bayam diolah menjadi bayam bening, toge kacang hijau dimasak tumis dengan tambahan minyak mazola, jagung dalam bentuk jagung rebus yang dipipil, daun singkong dalam bentuk urap bersama dengan toge kacang hijau.
Suplementasi dilakukan selama 30 hari, bahan yang diberikan untuk suplementasi diatur dalam bentuk menu yang mengandung vitamin C dan E sekitar 1 RDA. Setiap hari selama 30 hari subyek mengkonsumsi bahan suplementasi sumber vitamin C dan E dalam bentuk menu yang telah disusun.