Pengaruh penambahan hidroksilamin netral sulfat HNS terhadap kadar nitrogen dan kemantapan viskositas mooney lateks berprotein rendah
View/ Open
Date
2004Author
Firdaus, Devinatola
Raharja, Sapta
Alfa, Achyar
Metadata
Show full item recordAbstract
Karet alam digolongkan ke dalam kelompok elastomer untuk penggunaan umum karena dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis industri seperti industri ban, cat, pelapis, perekat dan sebagainya. Peningkatan kebutuhan karet alam sebagai bahan baku industri menuntut produsen untuk menghasilkan karet alam dengan mutu yang lebih baik, diantaranya karet alam dengan kadar protein rendah dan viskositas Mooney yang mantap. Karet alam yang mempunyai kadar protein rendah lebih mudah diproses, mempunyai stabilitas
mekanis yang lebih tinggi, serta dapat mengurangi efek alergi terhadap karet alam (Tanaka et al.,
1996 dan Nakade et al., 1997). Salah satu produk hasil penurunan protein karet alam adalah lateks
berprotein rendah (lateks DPNR) yaitu lateks alam yang kadar nitrogennya telah diturunkan
semaksimal mungkin melalui proses deproteinasi. Namun lateks DPNR yang telah dihasilkan
masih memiliki viskositas Mooney yang tinggi karena terjadinya ikatan silang secara perlahan pada
rantai polimer karet yang dapat menghambat proses modifikasi karet alam dan menurunkan
kelarutan karet siklo sebagai bahan baku perekat. Perlakuan kimia perlu dilakukan untuk menghasilkan lateks DPNR dengan viskositas Mooney yang mantap yaitu penambahan larutan Hidroksilamin Netral Sulfat (HNS) ke dalam lateks DPNR. HNS dapat mencegah terjadinya ikatan silang pada gugus aldehida-aldehida pada rantai polimer karet yang menyebabkan terjadinya pembentukan gel, sehingga peningkatan viskositas Mooney karet alam dapat dicegah.
Tujuan umum penelitian ini adalah memperbaiki karakterısisasi lateks DPNR dengan penambahan HNS pada fasa lateks, sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan HNS terhadap viskositas Mooney lateks DPNR dan menentukan konsentrasi HNS yang efektif untuk mempertahankan kemantapan viskositas Mooney DPNR melalui pemakaiannya pada fasa lateks.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pengamatan pengaruh dosis surfaktan Emal terhadap kestabilan lateks. Dosis surfaktan Emal yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,00 bsk (kontrol), 1,00 bsk, 1,25 bsk, 1,50 bsk, 1,75 bsk, 2,00 bsk, 2,25 bsk, dan 2,50 bsk masing-masing dengan dosis papain yang sama yaitu 0,05 bsk. Dosis surfaktan Emal yang efektif mempertahankan kestabilan lateks hingga tahap pemekatan adalah 2,00 bsk. Tahap selanjutnya adalah pengamatan pengaruh dosis enzim papain terhadap kadar nitrogen lateks. Dosis papain yang digunakan pada tahap deproteinasi lateks adalah 0,00 bsk (kontrol), 0,04 bsk, 0,05 bsk, 0,06 bsk, dan 0,07 bsk dengan dosis surfaktan Emal 2,00 bsk. Papain dengan dosis 0,06 bsk paling optimal menurunkan kadar nitrogen lateks DPNR dari 0,52% hingga 0,04%. ...