Pemurnian dan karakterisasi enzim glukomilase dari koji merah (Monascus anka IFO 3403)
View/ Open
Date
2003Author
Ariesta, Margareta Septyani
Apriyantono, Anton
Lioe, Hanifah N.
Metadata
Show full item recordAbstract
Enzim glukoamilase merupakan enzim komersial yang memecah pati menjadi gula. Dalam penelitian ini, enzim glukoamilase yang diisolasi merupakan enzim yang diproduksi oleh kapang Monascus anka yang digunakan untuk memproduksi koji merah.
Penelitian terdahulu (Yoza, 1999) berhasil mengisolasi dan memperoleh enzim murni dengan berat molekul 50 kDa. Penelitian ini disamping mendeteksi ulang keberadaan enzim dengan berat molekul 50 kDa, juga mencoba mengisolasi enzim glukoamilase dengan berat molekul yang berbeda. Setelah ekstraksi enzim dari sampel menggunakan bufer McIlvaine 10 mM (pH 5.0), dilakukan pemisahan dengan kromatografi DEAE Cellulose secara batch, kromatografi kolom butil TOYOPEARL, High-S prepacked, fenil TOYOPEARL hingga tahap filtrasi gel menggunakan Sephadex G-100 superfine. Dari penelitian ini dapat diisolasi enzim glukoamilase murni dengan berat molekul 66.8 kDa.
pH optimum dari enzim glukoamilase ini adalah pH 5.0. Enzim tetap stabil pada kisaran pH asam, dengan aktivitas tertinggi dimiliki enzim pada pH 6.5. Enzim glukoamilase ini memiliki suhu optimum pada kisaran 50°-60°C, dan tetap stabil pada pemanasan sampai suhu 60°C selama 15 menit. Analisis spesifisitas substrat menunjukkan bahwa amilosa sebagai substrat terbaik karena memberikan aktivitas enzim tertinggi, namun sifat amilosa yang tidak mudah larut pada pH netral, menyebabkan digunakannya pati terlarut sebagai alternatif substrat terbaik. Ion mangan (Mn2+) dan perak (Ag) dapat menghambat kerja enzim glukoamilase ini. Sebaliknya, dengan keberadaan beberapa ion logam (ion Ni2+, ion Cu²+ dan ion Fe²") menyebabkan aktivitas enzim meningkat, namun peningkatannya tidak cukup tinggi untuk dapat disebut sebagai metaloenzim. Enzim glukoamilase dengan berat molekul 66.8 kDa ini memiliki titik isoelektrik yang lebih kecil dari 3.5.