Pengembangan media tumbuh anggrek dengan menggunakan kompos
Abstract
Media tumbuh anggrek sebagai tempat berpijak dan menyimpan unsur hara serta air sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman anggrek. Media tumbuh anggrek yang sering dipakai penganggrek di Indonesia antara lain pakis, moss kadaka, arang kayu, serutan kayu dan sabut kelapa.
Ketersediaan media tumbuh anggrek telah menjadi salah satu permasalahan pada usaha pembudidayaan anggrek. Sebagai contoh penggunaan media organik seperti kulit kayu pakis mulai terbatas, media tersebut mudah melapuk sehingga harus sering diganti. Oleh karena itu para pembudidaya anggrek selalu mencari media tumbuh yang baru.
Pemanfaatan kompos selain digunakan sebagai pupuk organik, dapat juga dimanfaatkan sebagai media tumbuh dari berbagai macam tanaman termasuk tanaman anggrek. Untuk itu pupuk kompos harus diubah terlebih dahulu menjadi suatu bentuk yang ideal sebagai media tumbuh anggrek.
Penelitian ini secara umum bertujuan membuat media tumbuh alternatif bagi tanaman anggrek dari kompos. Tujuan penelitian ini secara khusus adalah sebagai berikut : 1) Mempelajari proses pembuatan kompos dari limbah kotoran ternak kerbau sebagai sumber nitrogen dengan sumber karbon yang berbeda yaitu jerami, kulit tanduk kopi, serasah daun kering menggunakan metode pengomposan aerobik model windrow. 2) Melihat pengaruh rasio campuran kompos dan tanah liat, temperatur dan lama pemanasan terhadap kualitas fisik dan unsur hara pada proses pembuatan media tumbuh anggrek.
Pembuatan media tumbuh ini dilakukan melalui proses pencetakan secara manual kemudian dipanaskan di dalam oven. Media tumbuh anggrek ini mempunyai dimensi 10 x 10 x 4 cm³ yang berbahan dasar dari campuran kompos, tanah liat dan air. Faktor rasio campuran kompos dengan tanah liat yang digunakan ialah 2:3; 2: 2 dan 3: 2; faktor lama pemanasan yang digunakan ialah 2, 3 dan 4 jam, dan faktor temperatur pemanasan ialah 70, 80 dan 90 °C. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua kali ulangan.
Kompos yang digunakan untuk pembuatan media tumbuh ialah kompos dengan tingkat kematangan tertinggi. Berdasarkan hasil analisis mutu kompos pada penelitian ini, kompos dengan tingkat kematangan tertinggi terdapat pada pengomposan jerami dan kotoran kerbau dengan bantuan aerasi. Hasil analisis mutu kompos JKB ialah nisbah C/N 16,75; kadar air 26,97 %; kadar abu 60,76%; kadar karbon 22,76 %, N-total 1,36%; P₂Os 0,28%; K20 2,46 %, Mg 0,67 %; Ca
0,96%; Fe 3124,73 ppm; Mn 657,7 ppm dan Zn 175,22 ppm.
Tanah liat digunakan sebagai perekat alami dan pemberi bentuk dalam pembuatan media tumbuh anggrek ini. Analisa tekstur tanah liat yang dilakukan menunjukkan nilai fraksi liat sebesar 35,36 %, fraksi debu 55,41 % dan fraksi...