Pengaruh kandungan amonia dan laju air terhadap efisiensi penyisihan nitrogen secara biologis dalam limbah industri perikanan menggunakan reaktor unggun tetap bermediakan zeolit
Abstract
Industri perikanan adalah salah satu agroindustri yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pembuangan limbah hasil produksinya. Hal tersebut disebabkan karakteristik yang spesifik dari limbah tersebut yaitu kandungan bahan organik dan nutrien (nitrogen) yang tinggi. Keberadaan nitrogen yang tinggi dapat menurunkan konsentrasi oksigen terlarut dan memicu pertumbuhan alga dan tanaman liar di musim tumbuh pada danau (Hammer, 1986). Setiap miligram NH3-N memerlukan 4.33 mg oksigen untuk dioksidasi menjadi nitrat (Eckenfelder, 1986). Bila proses nitrifikasi/denitrifikasi berjalan tidak sempurna akan menghasilkan amoniak dan nitrit yang bersifat racun bagi ikan.
Menurut Metcalf dan Eddy (1991), Proses yang sering digunakan untuk penyisihan nitrogen adalah nitrifikasi dan denitrifikasi. Selain secara biologis juga dilakukan proses pertukaran ion untuk eliminasi nitrogen (Hoek and Klapwijk, 1987; Gayle et al., 1989). Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengeliminasi nitrogen. Cara lain yang potensial dilakukan adalah dengan menggunakan reaktor kolom. Kolom yang digunakan diisi dengan media padat. Salah satu media yang dapat digunakan adalah zeolit. Zeolit memiliki kemampuan tukar kation, pengadsorpsi gas dan uap sehingga dapat membantu proses eliminasi nitrogen khususnya amonia secara kimiawi. Selain itu, zeolit yang dicampur dengan lumpur aktif akan membentuk biofilm yang merupakan tempat tinggal mikroorganisme.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi amonia dan laju alir terhadap efisiensi penyisihan nitrogen dengan reaktor unggun tetap yang bermediakan zeolit. Faktor NH3-N di influen yang digunakan adalah 40 mg/L dan 156 mg/L, sedangkan faktor laju alir yang digunakan adalah 0,025...