Delignifikasi limbah tanaman jagung menggunakan kalsium hidroksida
Abstract
Sejak tahun 90-an, lignoselulosa mulai gencar untuk dijadikan sumber
energi oleh para peneliti dunia. Di Indonesia, sebenarnya potensi untuk
pengembangan bahan ini cukup baik jika ditinjau dari kebutuhan energi. Di
samping itu, ketersediaan bahan tersebut cukup melimpah, salah satunya adalah
LTJ (limbah tanaman jagung) yang jumlahnya diperkirakan 18.9x1013 ton/tahun.
Meskipun lignoselulosa cukup melimpah, pemanfaatannya memerlukan
perlakukan khusus karena strukturnya yang kompleks antara selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Berbagai perlakukan telah dikembangkan, baik secara
fisik, biologi, maupun kimia. Salah satu perlakuan adalah delignifikasi dengan
Ca(OH)2 untuk meminimalkan kerusakan selulosa dan hemiselulosa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan
Ca(OH)2, penambahan air, temperatur pemanasan, dan lama pemanasan pada
delignifikasi. serta mencari kondisi terbaik pada proses delignifikasi limbah
tanaman jagung dengan Ca(OH)2.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa hanya perlakuan temperatur yang
memiliki pengaruh nyata terhadap proses delignifikasi, sedangkan penambahan
Ca(OH)2, penambahan air, dan lama pemanasan tidak berpengaruh nyata terhadap
proses delignifikasi. Pada rentang yang diuji telah terdeteksi adanya kurvatur, dan
diperoleh persamaan : LR
* = − 0.24197 + 0.007951 x3 – 5.3∙10-5 x3
2. Kondisi
terbaik proses ini diperkirakan ada pada suhu 74.6 oC, dengan susut lignin sebesar
0.055 g/g LTJ, tingkat delignifikasi 0.25, dan tingkat selektivitas delignifikasi
0.40.