Pembuatan starter kering bakteri asam laktat dan pengaruhnya terhadap karakteristik dadih yang dihasilkan
Abstract
Dadih merupakan bahan pangan tradisional dari Sumatera Barat hasil fermentasi
alami susu kerbau. Proses fermentasi alami ini melibatkan sejumlah mikroorganisme yang
meliputi bakteri gram positif (Lactobacillus plantarum, L. brevis, Streptococcus agalactiae,
S. uberis dan Bacillus cereus) dan bakteri gram negatif (Escherichia coli dan Klebsiella sp)
(Sirait et al.,1995). Kehadiran bakteri gram negatif yang bersifat patogen dapat menjadi
kendala untuk mendapatkan produk pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi serta
mudah dalam pemasaran produk, disebabkan oleh aspek keamanan yang kurang terjamin.
Pengolahan melalui proses fermentasi yang lebih terkendali dengan menggunakan starter
bakteri asam laktat (BAL) tanpa melibatkan bakteri patogen diharapkan akan meningkatkan
kualitas dadih yang dihasilkan.
Penyediaan kultur dengan pengawetan dalam bentuk kering akan memudahkan cara
penanganan kultur starter, sehingga fermentasi lebih terkontrol dan kualitas produk lebih
terjamin. Disamping itu, ketersediaan kultur starter kering akan mempermudah distribusi dan
transportasi kultur starter karena kultur starter kering dapat dikirim untuk jarak jauh tanpa
kehilangan aktivitas dari BAL serta mempunyai daya simpan yang lama.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan dadih di Sumatra Barat
berasal dari susu kerbau. Ketesediaan susu kerbau sangat terbatas sehingga alternatif
yang digunakan yaitu susu sapi yang dimodifikasi dengan susu skim dan bahan
pengisi agar-agar sehingga diharapkan menghasilkan dadih yang mempunyai
karakteristik mirip dengan dadih susu kerbau. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pembuatan starter kering bakteri asam laktat (kombinasi Streptococcus thermophilus
dan Lactobacillus casei serta Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus casei) dan
pengaruhnya terhadap karakteristik dadih susu sapi yang dihasilkan…