Kajian Proses Pembuatan Teh Herbal Dari Seledri (Apium graveolens L. )
Abstract
Indonesia merupakan negara penghasil tanaman obat yang cukup banyak. Sebanyak 2000-3000 jenis tanaman telah diketahui memiliki khasiat, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Tanaman jenis ini disebut sebagai tanaman herbal. Dengan adanya kecenderungan pola hidup kembali ke alam, pemanfaatan tanaman herbal mulai diperhatikan. Seledri (Apium graveolens L.) termasuk salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat cukup banyak. Seledri bisa digunakan untuk mengobati hipertensi, rematik, asam urat, radang, menurunkan kolesterol dalam darah, usus buntu, tifus, keracunan, luka akibat gigitan serangga, demam akibat gigitan serangga, batuk, prostat, menyubur kan rambut, wajah berminyak, asma, dan xerophthalmia. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, seledri bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman yang disebut dengan teh herbal (herbal tea). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pelayuan dan lama pengeringan terhadap mutu daun seledri kering yang dihasilkan serta untuk mendapatkan komposisi terbaik teh seledri dengan penambahan teh hijau, daun jeruk, daun salam dan kayu manis. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan, yaitu lama pelayuan (P) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 jam (P1), 14 jam (P2) dan 18 jam (P3); dan lama pengeringan (Q) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 20 jam (Q1), 24 jam (Q2) dan 28 jam (Q3). Pengamatan yang dilakukan terhadap daun seledri kering meliputi rendemen, kadar air, kadar abu, nilai VRS (Volatile Reducing Substances ) dan kadar sari. Daun seledri kering yang dihasilkan memiliki rendemen 13,10-13,70 %; kadar air 4,77–5,84 % (db); kadar abu 13,99-14,46 % (db); ka dar sari 0,78- 1,15 %; dan nilai VRS 7,68-12,96 meq/g. Hasil analisis keragaman (a = 0,05) menunjukkan bahwa lama pelayuan berpengaruh terhadap rendemen, nilai VRS dan kadar sari daun seledri kering; dan lama pengeringan berpengaruh terhadap kadar sari daun seledri kering, sedangkan interaksi keduanya tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang diuji. Daun seledri kering terbaik yang dipilih berdasarkan pembobotan adalah daun seledri kering dengan lama pelayuan 14 jam dan lama pengeringan 20 jam dengan rendemen sebesar 13,40 %, kadar air 5,44 % (db), kadar abu 14,23 % (db), nilai VRS 12,00 meq/g dan kadar sari 1,06 %. Daun seledri kering terbaik dipakai untuk pembuatan teh seledri dengan penambahan teh hijau, daun jeruk, daun salam dan kayu manis. Berdasarkan hasil uji organoleptik dan uji Fiedman terhadap rasa, aroma dan warna seduhan, teh seledri yang paling disukai adalah teh dengan komposisi 1 g daun seledri, 2 g daun salam dan 0,5 g teh hijau.