Aplikasi Pengendalian Proses secara Statistika dan Penerapan Perbaikan Mutu pada Proses Pencampuran Kering Susu Bubuk di PT X Indonesia
View/ Open
Date
2011Author
Nadiah
Wirakartakusumah, M. Aman
Muhandri, Tjahja
Metadata
Show full item recordAbstract
Produk yang diamati adalah susu bubuk dengan recipe A, B, C, D, E, F dan G di PT X Indonesia.
Pada masing-masing recipe dilakukan pengambilan sampel sebanyak 30 pada outlet continuous mixer.
Sampel tersebut selanjutnya diukur kadar mineralnya menggunakan alat quick method analyzer yang telah
dikalibrasi berdasarkan standard method AAS. Kadar mineral yang terukur meliputi mineral Ca, Fe, dan Zn.
Namun, hanya mineral Zn yang digunakan sebagai parameter homogenitas untuk proses dry mixing tersebut.
Data yang dihasilkan kemudian diolah secara statistik menggunakan software SPSS 16.0 untuk dilakukan
analisis terhadap control chart dan process capability index yang dihasilkan .
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik, didapatkan dua permasalahan utama pada produk
yang dianalisis, yaitu: low mineral content yang didukung dengan kondisi nilai Cpk yang relatif rendah
(Cpk<1.33) untuk semua recipe produk susu bubuk yang dianalisis dan inkonsistensi kadar mineral pada
proses dry mixing untuk produk susu bubuk dengan recipe B, E, dan G. Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan fishbone diagram, diperkirakan bahwa yang menjadi faktor utama permasalahan low mineral
content adalah: a) Raw material packaging untuk trace element yang berupa plastik; b) Warning alarm yang
kurang tervisualisasikan sehingga analis menjadi kurang waspada terhadap kondisi gas pengisi pada
analyzer; c) Dosing factor yang harus terus diperbaharui berdasarkan variabilitas dari raw material terutama
trace element. Sedangkan untuk permasalahan inkonsistensi mineral pada proses dry mixing diduga yang
menjadi permasalahannya adalah: a) Variabilitas dari raw material (tetapi hal ini tidak berpengaruh secara
signifikan); b) Banyaknya akumulasi bulk pada venting dan screw feeder yang dapat menyebabkan terjadinya
fluktuasi pada proses dosing; c) Faktor eksternal berupa angin dan/atau getaran yang dapat mengganggu
proses dosing; dan d) Analyzing error pada alat analyzer akibat adanya human error maupun system error
dari alat.
Tahap perbaikan yang dilakukan difokuskan untuk mengatasi permasalahan low mineral content pada
produk sehingga nilai Cpk yang dihasilkan pun dapat mencapai angka lebih dari 1.33. Perbaikan yang
dilakukan adalah standardisasi trace element berupa peningkatan dosing untuk trace element. Standardisasi
trace element merupakan upaya yang paling utama dan tercepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal
ini dilakukan guna menghindari reject pada produk yang terus diproduksi sehingga reworked produk pun
dapat berkurang akibat kadar mineral yang terukur tidak memenuhi spesifikasi produk. Tindakan
improvement telah dilakukan untuk produk susu bubuk dengan recipe C, D, F, dan G, dan indeks kapabilitas proses untuk produk-produk tersebut lebih baik dari sebelumnya. Improvement tidak dilakukan untuk semua
produk dikarenakan adanya keterbatasan waktu magang dan kesulitan dalam pengambilan sampel yang harus
disesuaikan dengan jadwal produksi.
Berdasarkan pengolahan data secara statistik, diperoleh nilai Cpk mineral Zn untuk produk susu
bubuk dengan recipe C, D, F, dan G sebelum dan setelah improvement yang secara berturut-turut nilai
tersebut adalah 1.02 dan 1.17 untuk recipe C, 0.59 dan 1.54 untuk recipe D, 0.21 dan 1.24 untuk recipe F,
serta 1.06 dan 1.11 untuk recipe G. Tahapan monitoring hanya dilakukan untuk produk dengan recipe D, dan
didapatkan hasil bahwa process capability index produk tersebut untuk bulan April 2011 menunjukkan hasil
yang lebih baik dibandingkan dua bulan sebelumnya dimana tindakan improvement belum dilakukan.
Beberapa rekomendasi pun diberikan untuk mengatasi permasalahan low mineral content dan inkonsistensi
kadar mineral pada proses pencampuran kering (dry mixing), yang selanjutnya dapat digunakan oleh
perusahaan sebagai acuan untuk tindakan improvement yang akan dilakukan