Perilaku Listeria monocytogenes selama fermentasi tempe yang diperkaya bakteri asam laktat
View/ Open
Date
2016Author
Pebrianti, Suci Apsari
Dewanti-Hariyadi, Ratih
Nuraida, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia karena bergizi tinggi dan dianggap
aman. Kasus kontaminasi Salmonella parathypi B pada tempe segar di Amerika
Serikat pada April 2012 menunjukkan adanya kemungkinan mikroba patogen
pada tempe. Sampai saat ini, tidak ada laporan kasus keracunan akibat konsumsi
tempe di Indonesia. Akan tetapi, sebagian besar produksi tempe di Indonesia
dilakukan secara manual dengan penerapan sanitasi minimal sehingga rentan
terkontaminasi mikroba patogen. Listeria monocytogenes berisiko
mengontaminasi tempe sebab bakteri tersebut tersebar luas di alam dan sering
ditemukan di lingkungan produksi pangan. Secara alami, tempe di Indonesia
mengandung Lactobacillus fermentum yang merupakan bakteri asam laktat (BAL)
dominan dan dilaporkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku L. monocytogenes yang
diinokulasikan selama fermentasi tempe dengan dan tanpa penambahan L.
fermentum serta mengetahui pengaruhnya terhadap keberhasilan fermentasi
tempe. Tempe dibuat menggunakan laru komersial dengan dan tanpa penambahan
L. fermentum (6 log CFU/g) dan L. monocytogenes (3 atau 5 log CFU/g). Analisis
meliputi perhitungan total L. monocytogenes, total BAL, total dan kapang,
pengukuran pH serta pengamatan visual dan aroma tempe. Analisis dilakukan
pada jam ke-0, 4, 24, 48, dan 72 selama fermentasi tempe. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kontaminasi buatan L. monocytogenes yang diinokulasikan
sebesar 3 log CFU/g tidak mengalami pertumbuhan selama fermentasi tempe,
sedangkan L. monocytogenes yang diinokulasikan sebesar 5 log CFU/g mampu
bertahan hidup dengan jumlah sebesar 4.6 log CFU/g di akhir masa fermentasi.
Penambahan L. fermentum di awal fermentasi tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan L. monocytogenes yang diinokulasikan sebesar 5 log CFU/g dan
nilai pH selama fermentasi tempe. Pertumbuhan L. monocytogenes yang
diinokulasikan sebesar 3 log CFU/g dapat dihambat oleh BAL, baik yang sengaja
ditambahkan maupun BAL alami yang tumbuh selama fermentasi tempe.
Inokulasi buatan L. monocytogenes tidak mengganggu fermentasi tempe dan
menghasilkan tempe dengan kualitas yang baik sehingga berpotensi
membahayakan konsumen.