Pengaruh konsentrasi Tween 80 dan CMC terhadap hasil pengeringan busa sari kedelai
Abstract
Sari kedelai dapat dibuat menjadi bentuk bubuk melalui proses pengeringan.
Salah satu pengeringan yang murah dan mudah diaplikasikan adalah pengeringan
busa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi Tween 80
sebagai bahan pembusa dan CMC (Carboxymethyl Cellulose) sebagai penstabil busa
terhadap hasil pengeringan busa sari kedelai. Penelitian diawali dengan pembuatan
sari kedelai pekat selanjutnya dilakukan pembusaan dengan penambahan Tween 80
(0%, 0,5%, dan 1% b/ berat sari kedelai pekat), CMC (0,5% dan 0,75% b/berat
sari kedelai pekat), dan dekstrin 10% b/berat sari kedelai pekat. Hasil penelitian
pada tahap pembusaan menunjukkan tidak diperoleh perbedaan yang nyata (p>0,05)
pada parameter stabilitas busa dan pengembangan busa sehingga seluruh sampel
perlakuan dikeringkan. Bubuk sari kedelai hasil pengeringan selanjutnya dianalisis
fisik dan organoleptik. Penentuan sampel perlakuan terbaik dari bubuk sari kedelai
ditentukan berdasarkan parameter rendemen, kelarutan, sudut diam (angle of repose),
dan uji rating hedonik (tampilan bubuk, warna seduhan, kelarutan seduhan, aroma
seduhan, rasa seduhan, dan overall seduhan). Berdasarkan uji fisik dan organoleptik
ditentukan sampel dengan perlakuan penambahan Tween 80 0% dan CMC 0,75%
sebagai perlakuan terbaik dengan nilai rendemen (8,24±0,24)%, kelarutan
(66,38±0,84)%, sudut diam (41,28±0,16)% sedangkan skor uji rating hedonik sampel
perlakuan tersebut pada parameter tampilan bubuk adalah 5,16; warna seduhan 5,30;
kelarutan seduhan 4,79; aroma seduhan 5,09; rasa seduhan 5,54; keseluruhan seduhan
5,56. Hasil analisis proksimat sampel perlakuan terbaik menunjukkan kadar air
produk adalah (9,17±0,54)%b/b, kadar abu (1,92±0,12)%b/b, kadar lemak
(9,26±0,01)%b/b, kadar protein (24,55±0.05)%b/b, dan kadar karbohidrat by
difference (55,11±0,42)%b/b.