Pemanfaatan Limbah Cair Industri Minyak Kelapa Menjadi Sabun Padat Transparan dengan Penambahan Essential Oil Lavender
Abstract
Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi minyak kelapa di Koperasi
W masih memiliki kandungan minyak yang cukup banyak. Minyak dan lemak
dalam konsentrasi yang tinggi akan merusak lingkungan terutama pada perairan ,
hal ini dikarenakan Lapisan minyak dan lemak tersebut akan menghalangi
masuknya cahaya matahari sehingga tumbuhan air tidak dapat melakukan
fotosintesis. Oleh karena itu perlu dilakukan pemanfaatan kembali minyak yang
terdapat dalam limbah cair untuk mengurangi volume dan dampak negatifnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan kembali minyak
dalam limbah menjadi produk sabun padat transparan dengan penambahan essential
oil lavender. Dengan melalui tahap desain keteknikan yaitu fase eksplorasi,
pendefenisian masalah, ideasi, prototipe dan validasi maka diracang formulasi
sabun padat transparan dengan bahan baku minyak kelapa hasil pemurnian limbah.
Hasil analisis keragaman terhadap sabun transparan dengan konsentrasi essential
oil lavender yaitu F1 sebanyak 0 ml , F2 sebanyak 0,5 ml dan F3 sebanyak 1 ml
pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan bahwa penambahan
essential oil lavender berpengaruh nyata terhadap nilai pH dan kekerasan dan tidak
berpengaruh nyata terhadap kadar air, dan stabilitas busa. Sebanyak 57% Panelis
menyatakan lebih menyukai sampel sabun F3 dikarenakan memiliki aroma
lavender yang lebih menyengat, halus, dan meninggalkan kesan kesat setelah
digunakan. Analisis kelayakan finansial sabun memiliki hasil B/C ratio 1,7 > 1
sehingga projek ini layak untuk dikembangkan. The liquid waste generated from the coconut oil production process at
Cooperative W still contains a significant amount of oil. Oil and fats in high
concentrations can have detrimental effects on the environment, particularly in
aquatic ecosystems. This is due to the fact that the layer of oil and fats can obstruct
the penetration of sunlight, thereby inhibiting aquatic plants from engaging in
photosynthesis. Consequently, there is a pressing need to effectively repurpose the
oil present within the liquid waste in order to diminish both its volume and its
associated negative impact. One viable approach to achieving this objective entails
the reutilization of the oil within the waste stream to produce solid transparent soap,
complemented by the addition of lavender essential oil. By proceeding through the
stages of engineering design, namely the exploration phase, problem definition,
ideation, prototyping, and validation, a formulation for solid transparent soap has
been meticulously devised, incorporating refined coconut oil obtained from waste
as a fundamental raw material. The outcomes of a variance analysis on the
transparent soap, varying in concentrations of lavender essential oil (referred to as
F1 with 0 ml, F2 with 0.5 ml, and F3 with 1 ml), at a 95% confidence level (α=0.05),
affirm that the addition of lavender essential oil significantly influences both pH
levels and hardness, while exerting no statistically significant impact on moisture
content and foam stability. A notable 57% of the panelists expressed a preference
for the F3 soap sample. This preference arises from its pronounced, refined lavender
aroma, which culminates in a smooth and refreshing sensation upon application. A
financial feasibility analysis of the soap project reveals a B/C ratio of 1.7, exceeding
the threshold of 1. Consequently, this project is deemed economically viable for
further development.