PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PENGELOLA RUMAH MAKAN DI KOTA PELABUHAN RATU SUKABUMI TERHADAP KEAMANAN PANGAN
Abstract
Keracunan pangan adalah salah satu permasalahan keamanan pangan yang
sering terjadi di Indonesia, dengan salah satu penyebabnya adalah industri jasa boga
seperti rumah makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengetahuan, sikap,
dan perilaku pengelola rumah makan terhadap keamanan pangan. Penelitian
dilakukan di Kota Pelabuhan Ratu Sukabumi dengan metode survei. Rumah makan
yang dipilih adalah rumah makan Padang dan Sunda sebanyak 14 dari 16 rumah
makan yang ditemukan berdasarkan survei BPS Sukabumi 2021. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari total 11 pemilik dan 30 pekerja, sebagian besar adalah
perempuan dengan persentase berturut-turut 81,8% dan 63,3%. Pemilik sebagian
besar berusia dewasa (54,5%), tingkat pendidikan SMP (36,4%), lama kerja > 3
tahun (90,9%), dan rumah makan yang dimiliki merupakan jasaboga golongan A1
(81,8%). Sebagian besar pekerja berusia remaja (80%), tingkat pendidikan
SMA/SMK (66,7%), masa kerja tergolong baru (46,7%), dan bekerja pada rumah
makan yang termasuk jasaboga golongan A2 berdasarkan Permenkes 2011
(53,3%). Pengetahuan, sikap, dan perilaku keamanan pangan pemilik maupun
pekerja sebagian besar sudah termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan analisis
Chi-Square, usia, jenis kelamin, dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap
pengetahuan, sikap dan perilaku pemilik maupun pekerja. Lama kerja berpengaruh
terhadap perilaku pekerja tetapi tidak pada pemilik, sedangkan golongan rumah
makan berpengaruh terhadap perilaku pemilik maupun pekerja. Analisis Spearman
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap sikap pemilik tetapi tidak
pada pekerja, sedangkan pengetahuan dan sikap tidak berpengaruh terhadap
perilaku pemilik maupun pekerja. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelola makanan melalui pelatihan keamanan
pangan terkait higiene sanitasi yang baik dalam penanganan makanan. Food poisoning is one of the food safety problems often occurs in Indonesia,
with foods from food service industries such as restaurants as one of the main
sources. This study aims to examine the knowledge, attitudes and behavior of
restaurant owners and workers regarding food safety. The research was conducted
in the Pelabuhan Ratu Sukabumi city using a survey method. Fourteen out of 16
restaurants found based on the 2021 BPS Sukabumi Survei were comprised of
Padang and Sundanese restaurants. The results show that of the 11 owners and 30
workers, the majority are women with a percentage of 81.8% and 63.3%,
respectively. Most of the owners are adults (54.5%), have a junior high school level
of education (36.4%), have worked for > 3 years (90.9%), and own restaurant
categorized as class A1 food service industry (81.8%). Most of the workers are
teenagers (80%), with high school/vocational school education level (66.7%), had
a relatively new working period (46.7%), and work at restaurant categorized as class
A2 food service industry according to Permenkes 2011 (53.3%). Most of the
knowledge, attitudes and behavior of food safety owners and workers are classified
as sufficient. Based on the Chi-Square analysis, age, gender and education have no
effect on knowledge, attitudes and behavior of both owners and workers. Length of
service affects the behavior of workers but not the owner, while the category of
food service industry affects the behavior of both owners and workers. The
Spearman's analysis shows that knowledge affects the attitude of the owner but not
the workers, while knowledge and attitudes do not affect the behavior of both the
owner and the workers. Efforts are needed to increase the knowledge, attitudes, and
behaviors of food handlers through food safety training related to good sanitation
and hygiene in food handling.