Kecukupan Durasi Homogenisasi Susu Bubuk sebagai Sampel Uji Profisiensi dengan Parameter Uji Protein dan Abu
View/ Open
Date
2023Author
Cahyaning, Novita Dwi
Fadhilatunnur, Harum
Faridah, Didah Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Pesatnya perkembangan industri pangan perlu diimbangi dengan ketersediaan laboratorium pengujian yang memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017. Keberadaan lembaga Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) dengan ruang lingkup susu bubuk masih sangat terbatas. PUP berperan penting dalam menyelenggarakan uji profisiensi sebagai sarana untuk mengevaluasi kinerja laboratorium pengujian. Uji profisiensi memerlukan sampel yang homogen dan stabil. Penelitian ini bertujuan memperoleh data terkait homogenitas dan stabilitas sampel susu bubuk yang dihomogenisasi menggunakan V-blender dengan durasi 5 menit dan 10 menit. Penyiapan sampel uji profisiensi dilakukan berdasarkan SNI ISO/IEC 17043:2010, sedangkan evaluasi homogenitas dan stabilitas dilakukan berdasarkan SNI ISO 13528:2016. Uji homogenitas menunjukkan bahwa durasi homogenisasi selama 5 menit sudah cukup untuk menghasilkan sampel uji profisiensi yang homogen dengan rata-rata kadar protein (35,24 ± 0,28)% dan kadar abu (7,34 ± 0,04)%. Sementara itu, rata-rata kadar protein dan abu sampel yang dihomogenisasi selama 10 menit sebesar (35,52 ± 0,23)% dan (7,34 ± 0,02)%. Perbedaan durasi homogenisasi berpengaruh nyata terhadap rata-rata kadar protein sampel 5’ dan sampel 10’ pada tingkat kepercayaan 5%, namun tidak berpengaruh nyata terhadap rata-rata kadar abu. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh adanya kesalahan acak yang lebih besar pada pengukuran kadar protein.
Uji stabilitas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar abu sampel uji profisiensi selama penyimpanan 1,5 bulan (sampel 5’ |Xr-Yr| (0,03) ≤ 0,3σ (0,0652), sampel 10’ |Xr-Yr| (0,02) ≤ 0,3σ (0,0652)), namun pada parameter kadar protein terdapat kenaikan yang signifikan sehingga sampel tidak memenuhi kriteria stabilitas untuk parameter uji kadar protein. Kenaikan kadar protein disebabkan oleh perbedaan alat distilasi yang digunakan. Kondisi laboratorium dan alat distilasi yang tidak optimal memengaruhi kadar protein yang terukur, sehingga pada uji homogenitas terdapat sebagian amonia yang menguap yang menyebabkan kadar protein lebih rendah. Meskipun demikian, sampel susu bubuk pada penelitian ini layak digunakan sebagai sampel uji profisiensi karena kadar air susu bubuk sebagai faktor kritis kestabilan produk bubuk masih dibawah kondisi maksimum.