Karakteristik Fisikokimia Tepung Ubi Jalar Ungu Pregelatinisasi dan Aplikasinya dalam Beras Analog
Abstract
Ubi jalar ungu merupakan kelompok umbi-umbian sumber karbohidrat dan mengandung komponen fungsional, yaitu antosianin dan total fenolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fisikokimia tepung ubi jalar ungu sebagai pengaruh dari proses pregelatinisasi, serta pengaruhnya ketika diaplikasikan dalam formulasi beras analog. Perlakuan yang diberikan adalah tanpa dan dengan pregelatinisasi (perebusan atau pengukusan) sebelum proses penepungan. Sampel tepung dianalisis fisikokimianya (proksimat, kandungan antosianin, total fenolik, kapasitas antioksidan, dan profil pasting). Beras analog dari tiga jenis tepung ubi jalar ungu dianalisis total fenolik dan kapasitas antioksidan, waktu pemasakan, serta mutu sensori (metode Rate All That Apply (RATA) dan uji hedonik). Tepung ubi jalar ungu tanpa dan dengan pregelatinisasi cenderung memiliki komposisi proksimat yang berbeda pada taraf signifikansi 5%. Profil pasting tepung yang mengalami proses pregelatinisasi, baik perebusan atau pengukusan, mengalami penurunan dibanding tanpa pregelatinisasi. Tepung dengan pregelatinisasi mengandung total fenolik (100.0-122.5 mg EAG/100g bk), antosianin (0.63-0.77 mg/g bk) dan kapasitas antioksidan (92.65-106.30 % inhibisi) yang lebih tinggi dibandingkan tepung tanpa pragelatinisasi. Kandungan total fenolik dan kapasitas antioksidan beras analog menunjukkan pola yang sama dengan tepungnya. Waktu pemasakan ketiga beras analog relatif singkat (kurang dari 5 menit). Uji RATA menunjukkan beras analog ubi jalar ungu tanpa pregelatinisasi memiliki atribut dominan sweet taste, soft texture, chew iness dan purple sweet aroma, sedangkan beras analog dengan tepung pregelatinisasi memiliki atribut dominan purple color dan stickinees mouthfeel. Penerimaan beras analog dengan uji hedonik menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan di antara ketiga beras analog. Namun beras analog dengan tepung pregelatinisasi memberikan warna beras yang lebih ungu dibandingkan tanpa pregelatinisasi.