Komparasi Pengeringan Kopra Bulat Utuh Dengan dan Tanpa Abu Sekam
Abstract
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Namun dalam proses pengiriman kelapa untuk ekspor kelapa bertunas. Untuk mencegah kelapa bertunas, kelapa dikeringkan menjadi kopra. Namun kopra Indonesia umumnya bermutu buruk. Maka dari itu bentuk sediaan kopra yang sebelumnya terbuka (cup) diubah menjadi bulat utuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan klasifikasi kelapa sebagai bahan, kemudian pembuatan alat pengering dengan metode kiln drying, dan analisa pengaruh perlakuan abu sekam. Analisa karakteristik kelapa dilakukan dengan menguji data ketebalan dan bobot kelapa dengan uji anova dan uji lanjut duncan. Selanjutnya, pembuatan alat dibuat dengan mengatur ventilasi dan mengatur urutan ruang dari bawah drum hingga ke atas. Kemudian pengaruh abu sekam ditinjau dari perubahan suhu dan RH. Berdasarkan data karakterisasi dan klasifikasi kelapa, kelapa tua diketahui menghasilkan ketebalan dan bobot tertinggi yakni, 1,12±0,09 cm dan 428,33±226,69 g. Alat pengering dibuat dengan urutan bagian dari bawah hingga atas; ruang pembakaran, saringan abu sekam, ruang pengeringan, dan cerobong asap. Lubang ventilasi dibuat dengan diamter 1,5 cm mengelilingi ruang pembakaran. Berdasarkan data perubahan suhu dan RH, abu sekam diketahui dapat meningkatkan kestabilan suhu pada periode refill arang, namun tidak dengan RH.