Kajian Peluang Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Tahu Bandung (Studi Kasus di Industri Tahu PD XYZ Kota Serang)
Date
2022-06-03Author
Firdaus, Shafira Maharani
Indrasti, Nastiti Siswi
Ismayana, Andes
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi efisiensi produksi
dengan menganalisa penerapan produksi bersih pada proses produksi tahu. Metode
yang digunakan diantaranya tahap wawancara atau quick scan, identifikasi limbah
dan inefisiensi (loss), identifikasi peluang produksi bersih, dan analisis kelayakan
dari aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi, serta penentuan prioritas penerapan
produksi bersih. Tahapan proses pembuatan tahu yaitu perendaman, pencucian,
penggilingan, pemasakan, penyaringan dan pengepresan, penggumpalan,
penyaringan, pencetakan, pengepresan dan pemotongan, serta pewarnaan. Limbah
yang terbentuk pada proses pembuatan tahu adalah limbah padat dan limbah cair
yangdihasilkan selama proses produksi berlangsung. Konsumsi energi pada bagian
produksi sebesar 41,509 MJ/kg kedelai dan bagian non produksi sebesar 0,0313
MJ/kg kedelai. Alternatif produksi bersih yang direkomendasikan yaitu (1)
pencucian kedelai secara bertahap dengan nilai PBP 0,13 tahun dan B/C ratio 4,7
(2) penerapan Good Manufacturing Practice dengan nilai PBP 0,12 tahun dan B/C
ratio 5,28 (3) penggunaan boiler untuk pemasakan sistem uap dengan nilai PBP
0,13 tahun dan B/C ratio 4,2 (4) pembuatan pupuk organik cair dari whey dengan
nilai PBP 0,01 tahun dan B/C ratio 4,3 (5) pemanfaatan limbah cair menjadi biogas
dengan nilai PBP 0,29 tahun dan B/C ratio 3,6. Berdasarkan hasil dari pemilihan
prioritas peluang produksi bersih yang dilakukan didapatkan prioritas pertama yaitu
pembuatan pupuk organik cair dari whey This research aims to identify the potential of production efficiency by analyzing
the application of cleaner production to the tofu production process. The methods
used include the interview or quick scan stage, identification of waste and
inefficiency (loss), identification of cleaner production opportunities, and
feasibility analysis of technical, environmental, and economic aspects, as well as
prioritizing the implementation of cleaner production. The stages of tofu
manufacturing process are soaking, washing, grinding, cooking, filtering and
pressing, clumping, filtering, printing, pressing and cutting, and coloring. The
waste formed in the tofu manufacturing process is solid waste and liquid waste
produced during the production process. Energy consumption in the production
section amounted to 41,509 MJ / kg ofsoybeans andnon-production parts of 0.0313
MJ / kg ofsoybeans. Recommended net production alternatives are (1) gradual soy
washing with a PBP value of 0.13 years and B /C ratio of 4.7 (2) the application
of Good Manufacturing Practicewith a PBP value of0.12 years anda B/C ratio of
5.28 (3) the use of boilers for steam system cooking with a PBP value of 0.13 years
and a B/C ratio of 4.2 (4) making liquid organic fertilizer from whey with a PBP
value of 0.01 years and B/C ratio of 4.3 (5) utilization of liquid waste into biogas
with a PBP value of 0.29 years and a B/C ratio of 3.6. Based on the results of the
selection of priority of cleaner production opportunities carried out, the first
priority is the manufacture ofliquid organic fertilizer from whey.