Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi Terhadap Karakteristik Biodiesel Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.)
Abstract
sumber bahan bakar diesel alternatif potensial. Proses produksinya melalui reaksi esterifikasi-transesterifikasi yang menghasilkan campuran heterogen antara fasa hidrofobik (biodiesel) dan fasa hidrofilik (gliserol). Kedua senyawa ini memiliki perbedaan berat jenis. Campuran heterogen biodiesel-gliserol umumnya dipisahkan secara settling yang memakan waktu selama 8-12 jam. Aplikasinya dalam sistem kontinyu dapat menghambat proses produksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, dibutuhkan proses sentrifugasi untuk mempercepat waktu pemisahan. Biodiesel yang diperoleh dari hasil separasi masih mengandung sisa katalis basa sehingga proses pencucian biodiesel diperlukan dalam proses untuk menghilangkan sisa katalis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap karakteristik biodiesel jarak pagar serta mengetahui apakah proses sentrifugasi ini dapat mengefisienkan proses pencucian katalis basa pada biodiesel. Penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan untuk mengetahui karakteristik minyak jarak pagar, dan penelitian utama untuk mengetahui pengaruh kecepatan sentrifugasi terhadap karakteristik biodiesel. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian utama adalah kecepatan sentrifugasi 500 rpm (30 g), 1000 rpm (120 g), 1500 rpm (270 g), dan 2000 rpm (480 g). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal. Parameter utama dalam penelitian utama adalah viskositas kinematik, densitas, dan kadar katalis basa biodiesel. Ketiga parameter ini dibandingkan dengan biodiesel hasil settling selama 12 jam. Karakteristik biodiesel yang diperoleh setelah sentrifugasi selama satu menit berupa viskositas kinematik (4,61 – 4, 71 cSt), densitas (0,8823 – 0,8848 g/cm3), kadar katalis KOH (714 – 982 ppm), perolehan biodiesel setelah sentrifugasi (77,37 – 81,49 %v/v), kadar air (0,0129 – 0,0168 %b/b), bilangan asam (0,81 – 0,93 mg KOH/ g biodiesel), kadar asam lemak bebas (0,41 – 0,47%), bilangan iod (87,00 – 87,87 g I2/100 g biodiesel), bilangan penyabunan (192,62 – 195,95 mg KOH/g biodiesel), dan angka setana (54,47 – 54,95). Selain itu juga dilakukan uji kromatografi gas-spektrometrik massa yang menunjukkan bahwa biodiesel hasil sentrifugasi dengan kecepatan 500 rpm (30 g) selama satu menit mengandung 97,25% (b/b) metil ester. Hasil uji t-student menunjukkan bahwa viskositas kinematik, densitas, dan kadar KOH biodiesel yang diperoleh dengan cara sentrifugasi lebih baik daripada biodiesel hasil settling selama 12 jam. Kecepatan sentrifugasi sebesar 500 rpm (30 g) selama satu menit sudah dapat mengefisiensikan proses pencucian katalis basa yang umumnya dilakukan sebagai tahap pemurnian biodiesel setelah separasi. Proses sentrifugasi juga dapat mereduksi waktu settling biodiesel kasar setelah transesterifikasi yang menghambat proses produksi biodiesel pada skala kontinyu.