Isolasi dan Karakterisasi Bacillus cereus dari Sayuran Segar
Date
2021Author
Agustin, Yossie
Dewanti-Hariyadi, Ratih
Nurjanah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Sayuran merupakan komoditas yang memiliki kandungan gizi dan kadar air tinggi sehingga rentan ditumbuhi oleh mikroorganisme, salah satunya Bacillus cereus. B. cereus dapat menyebabkan pembusukan dan penyakit bawaan pangan dan merupakan patogen penyebab penyakit bawaan pangan kedua terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian mengenai keberadaannya dalam berbagai produk perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan, konsentrasi, dan karakteristik B. cereus dalam sayuran segar, serta mengonfirmasi isolat yang diperoleh menggunakan API 50 CHB. Penelitian dibagi menjadi isolasi, karakterisasi, serta konfirmasi isolat B. cereus yang diperoleh. Sebanyak 20 sampel sayuran diambil dan diisolasi menggunakan mannitol-egg yolk-polymyxin (MYP) agar. Koloni terduga selanjutnya dikarakterisasi dengan pewarnaan Gram, spora, uji katalase, dan dikonfirmasi dengan perangkat API 50 CHB. Isolasi menghasilkan 45 isolat terduga B. cereus dari 20 sampel, dengan konsentrasi 1,55 – 3,61 log CFU/g. Urutan sampel dari yang mengandung B. cereus paling banyak adalah kangkung, kentang, wortel dan bawang, lalu buncis. Karakterisasi dengan pewarnaan dan katalase menunjukkan 35 dari 45 isolat memiliki karakteristik morfologi serupa dengan B. cereus. Dari 20 sampel sayuran, 19 sampel mengandung isolat dengan katakteristik morfologi B. cereus sehingga prevalensinya adalah 95%. Sebanyak 4 isolat dengan karakteristik B. cereus dikonfirmasi dengan API 50 CHB dan terkonfirmasi sebagai B. cereus dengan persentase 99,70 – 99,90%, sementara itu 3 isolat yang tidak memiliki karakteristik B. cereus juga terkonfirmasi sebagai spesies selain B. cereus. Hal ini menunjukkan pewarnaan Gram, spora, dan uji katalase dapat digunakan sebagai pra-konfirmasi B. cereus dari pangan. Vegetables are commodities containing high nutrient and moisture content, so they are prone to microbial growth, such as Bacillus cereus. B. cereus in foods can cause spoilage and foodborne illnesses and was the second most pathogens to cause foodborne illnesses in Indonesia, hence research on its occurrence in various products needs to be done. This study aimed to determine the occurrence, concentration, and characteristics of B. cereus in fresh vegetables, and to confirm the isolates using API 50 CHB. The research consisted of isolation, characterization, and confirmation using a rapid test kit. Twenty samples of vegetables was collected and presumptive B. cereus was isolated using mannitol-egg yolk-polymyxin (MYP) agar. The suspected colonies were characterized by Gram, spores staining, catalase test, and confirmed using API 50 CHB.We obtained 45 suspected B. cereus isolates from all 20 samples, with concentration of 1,55 – 3,61 log CFU/g. The order of samples containing the most B. cereus was water spinach, potatoes, carrots and onions, then snap beans. Characterization concluded that 35 out of 45 suspects were having morphology resembling B. cereus. Of the 20 vegetables, 19 were confirmed to contain isolates with B. cereus morphology hence the prevalence of 95%. A total of 4 isolates with B. cereus morphology were confirmed as B. cereus 99,70 – 99,90% using API 50 CHB and 3 isolates without B. cereus morphology were confirmed as non B. cereus. The result indicates that Gram, spore staining and catalase test can be use for pre confirmation of B. cereus in foods.