Design Process of Sago Starch Industry
Abstract
The existence of sago in Indonesia is very abundant with one of the derivative
products it produces is sago starch. Sago starch has very good business prospects
with increasing demand every year. However, the sago industry in Indonesia is still
unable to maximize the production of sago starch to cope with the high demand.
This study aims to determine the design sago starch production process, as well as
to analyze it from a financial aspect. The stages of this study consist of selecting an
alternative process, calculating the mass balance, selecting suitable machines and
equipment, scheduling products, determining the plant layout, and analyzing
financial feasibility. This industry run in batch system with a production target of
1000 kg of sago starch per day, the stages of the production process include
shredded sago pith with a rasper machine, mixed with water in the mixing tank,
filtered and dried with a rotary drum vacuum dryer, size uniformed by milling and
sifting machine, and packed with a packaging machine. The financial feasibility
analysis obtained shows that the sago starch industry is feasible to run and
developed with Rp 1.464.364.966 of NPV, 1,97 of Net B/C, 37,74% of IRR and
4,23 years of payback period. Keberadaan sagu di Indonesia sangat melimpah dengan salah satu produk
turunan yang dihasilkannya adalah pati sagu. Pati sagu memiliki prospek bisnis
yang sangat bagus dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Namun, industri sagu di Indonesia masih belum mampu memaksimalkan produksi
pati sagu untuk mengatasi tingginya permintaan. Studi ini bertujuan menentukan
desain proses produksi pati sagu, sekaligus menganalisisnya dari segi aspek
finansial. Tahapan dari studi ini terdiri dari pemilihan proses alternatif, perhitungan
neraca massa, pemilihan mesin dan peralatan yang sesuai, penjadwalan produk,
penentuan tata letak pabrik, dan analisis kelayakan finansial. Industri ini dijalankan
secara sistem batch dengan target produksi 1000 kg pati sagu per hari, tahapan
proses produksi yang dilakukan diantaranya yaitu batang sagu diparut dengan
mesin parut, dicampur dengan air di tangki pencampur, disaring dan dikeringkan
dengan rotary drum vacuum dryer, penyeragaman ukuran dengan mesin pengayak
dan penggiling, dan dikemas dengan mesin pengemas. Analisis kelayakan finansial
yang didapatkan menunjukkan industri pati sagu layak diusahakan dan
dikembangkan dengan indikator NPV sebesar Rp 1.464.364.966, Net B/C 1,97,
IRR 37,74% dan payback period 4,23 tahun.