Pengembangan Beras Analog Tinggi Protein Berbahan Singkong, Jagung, dan Kedelai
Abstract
Beras analog dikembangkan sebagai pangan alternatif pengganti beras untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap konsumsi beras padi sebagai makanan pokok dan sumber karbohidrat utama. Beras analog dapat dikembangkan untuk mengandung protein tinggi dengan menambahkan bahan baku sumber protein. Pengembangan beras analog tinggi protein ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mengatasi masalah Kekurangan Energi Protein (KEP) melalui pemenuhan asupan protein sesuai kebutuhan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan beras analog tinggi protein berbasis tepung singkong (10-20%), tepung jagung (50-60%) dan pati jagung (20%) dengan penambahan isolated soy protein (ISP) (10%) sebagai sumber protein. Formula beras analog tinggi protein terbaik dipilih melalui analisis sensori. Formula beras analog tinggi protein terpilih dengan komposisi 10% tepung singkong fermentasi, 60% tepung jagung, 20% pati jagung, dan 10% ISP. Beras analog mengandung karbohidrat sebesar 83,07±0,16% dan protein sebesar 12,10±0,10% yang memenuhi persyaratan klaim kandungan protein.