Evaluasi Kemasan Botol Polietilen Tereftalat (PET) untuk Proses Pengisian Panas Produk Minuman Elektrolit di PT XYZ
Date
2020-08-10Author
Triananda, Siti Nabila
Hariyadi, Purwiyatno
Hirawan, Irana
Metadata
Show full item recordAbstract
Proses pengisian panas merupakan metode pengisian produk yang efektif untuk pangan berasam tinggi (pH < 4.6) seperti minuman elektrolit. Kemasan yang umum digunakan untuk produk dengan proses pengisian panas adalah botol berbahan polietilen tereftalat (PET). PT XYZ sebelumnya menggunakan botol dengan berat 28 gram untuk aplikasi proses pengisian panas pada suhu 90 oC. Saat ini, perusahaan memilih menggunakan berat botol yang lebih ringan, yaitu 22.0–22.7 g untuk mengurangi biaya dan mengurangi limbah yang mencemari lingkungan. Penggunaan berat botol yang lebih ringan akan berpengaruh terhadap karakteristik fisik dan ketahanan panasnya. Tujuan dari penelitian ini untuk: (1) mengetahui karakteristik fisik dan ketahanan panas botol yang tersedia untuk digunakan pada minuman elektrolit di PT XYZ, yang berasal dari pemasok A dan pemasok B, (2) menentukan suhu pengisian panas baru yang menghasilkan produk yang aman dikonsumsi dengan deformasi botol minimal. Karakteristik fisik yang diuji meliputi dimensi, berat botol, ketebalan, dan top-load, sedangkan pengujian ketahanan panas botol dilakukan pada skala laboratorium dan skala industri menggunakan air dan produk. Percobaan pengisian panas dilakukan sebanyak satu batch menggunakan dua level suhu yang menghasilkan jumlah deformasi botol minimal dari percobaan ketahanan panas botol sebelumnya. Produk hasil percobaan dianalisis parameter kimia dan mikrobiologinya selama enam minggu. Setelah diketahui suhu yang memberikan hasil analisis sesuai standar, dilanjutkan dengan percobaan sebanyak tiga batch, lalu dianalisis produk akhirnya dan dihitung kecukupan panasnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa botol dengan berat 22.0–22.7 gram dapat digunakan untuk proses pengisian panas yang baru, yaitu pada suhu 82 oC. Produk hasil pengisian panas pada suhu tersebut menghasilkan karakteristik kimia dan mikrobiologi yang sesuai dengan standar perusahaan dan standar BPOM, serta memenuhi kecukupan panas untuk mikroba target. The hot filling process is an effective product filling method for high acid foods (pH <4.6), such as electrolyte drinks. One of the packaging that is commonly used for hot-filled beverage is PET bottle. PT XYZ previously used 28-grams bottles for the hot filling process at a temperature of 90 oC. Recently, the company has decided to use lighter weight bottles, weighing 22.0-22.7 grams to reduce cost and reduce environmental pollution. The usage of lighter bottles is known to affect their physical characteristics and heat resistance. The purpose of this study was to (1) measure physical characteristics and heat resistance of bottles available for the hot filling process from supplier A and supplier B, (2) select hot filling temperature that could produce safe products with a minimum number of bottle deformation. Measurement of physical characteristics including dimensions, weight, thickness, and top-load, while testing the bottle’s heat resistance was carried out by hot filling experiment at a laboratory and industrial-scale using water and the product itself. Two hot filling temperature that provided a minimum number of deformations were chosen for one experimental batch. Products from the experiment were stored for six weeks and analyzed weekly (for its chemical and microbiological characteristics). If the result met the company standard, the experiment was carried out for another three batches, and then the products were analyzed. The result showed that bottles weighing 22.0-22.7 grams could be used for hot filling process at a temperature of 82 oC. The chemical and microbiological characteristics of the products from the hot filling process at that temperature fulfilled the company standard as well as BPOM standard and also fulfilled the heat adequacy in regards to target microbes.