Pengaruh Sifat Muatan Permukaan Matriks dan Suhu terhadap Pembentukan Biofilm Bacillus subtilis dan Sphingomonas paucimobilis
Abstract
Biofilm adalah komunitas mikroba yang tumbuh di permukaan dan difiksasi dalam zat polimer ekstraseluler (EPS). Biofilm sering dikaitkan dengan dampak negatif tetapi juga bermanfaat dalam aplikasi tertentu seperti pada pengolahan air limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh sifat muatan permukaan matriks dan suhu pada pembentukan biofilm Bacillus subtilis (bakteri Gram positif) dan Sphingomonas paucimobilis (bakteri Gram negatif) dan untuk mengukur massa biofilm, aktivitas mikroba dan mengidentifikasi struktur biofilm pada serat non-anyaman polietilen (PE), glisidil metakrilat (GMA) dan dietilamin (DEA) pada 15, 25, dan 35 °C. Massa biofilm dan aktivitasnya diukur dengan uji kristal violet dan uji WST-8 sementara gambar struktur didokumentasikan dengan optical coherence tomography (OCT). Serat non-anyaman DEA (permukaan bermuatan positif) menunjukkan massa biofilm yang tinggi tetapi aktivitas respirasi spesifik sangat rendah untuk kedua bakteri dan
membentuk struktur biofilm yang tipis dan homogen, sedangkan serat non-anyaman GMA dan PE (permukaan bermuatan negatif) memiliki massa biofilm lebih sedikit tetapi menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi. Suhu yang lebih tinggi meningkatkan massa biofilm B.subtilis tetapi menurunkan massa biofilm S.paucimobilis kecuali pada PE. Selain itu, suhu yang lebih tinggi menurunkan respirasi spesifik biofilm dari kedua bakteri. GMA dan PE serat non-anyaman (permukaan matriks bermuatan negatif) lebih baik dalam mendukung pembentukan biofilm daripada serat non-anyaman DEA (permukaan matriks bermuatan positif).