Perbandingan Dampak Konsumsi Tepung Kedelai Transgenik dan Non-Transgenik terhadap Antioksidan Superoksida Dismutase dan Profil Spermatozoa Tikus Percobaan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konsumsi tepung
kedelai transgenik dan non transgenik terhadap antioksidan superoksida dismutase
dan pengaruhnya terhadap profil spermatozoa pada tikus percobaan. Kedelai
menjadi sumber protein dengan kandungannya sebesar ± 40%, terdapat asam amino
esensial dan non-essensial yang hampir lengkap. Produktivitas kedelai Indonesia
tidak mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga dilakukan impor kedelai, salah
satu produsen utama yaitu Amerika Serikat. Sebagian besar kedelai impor
merupakan tanaman rekayasa genetik atau biasa dikenal dengan kedelai transgenik.
Penelitian ini dilakukan secara in vivo dengan uji subkronis selama 90 hari untuk
melihat dampak toksisitas bahan pangan. Hasil menunjukkan konsumsi jenis
kedelai dan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh secara nyata (p>0.05)
terhadap kadar SOD organ ginjal dan hati. Konsumsi jenis kedelai dan konsentrasi
yang berbeda juga tidak berpengaruh secara nyata (p>0.05) terhadap kadar MDA
organ ginjal, tetapi berbeda nyata (p<0.05) terhadap kadar MDA organ hati.
Walaupun begitu, kadar MDA dan SOD organ ginjal dan hati seluruh kelompok
tikus tidak berbeda jauh dari studi sebelumnya. Pada profil spermatozoa pada
kelompok tikus yang diberi konsumsi jenis kedelai dan konsentrasi yang berbeda
didapatkan hasil tidak berbeda nyata (p>0.05) terhadap profil makroskopis (warna,
pH, dan konsistensi) dan profil mikroskopis (gerakan massa dan individu, motilitas,
abnormalitas, serta konsentrasi) spermatozoa. Hasil profil spermatozoa seluruh
kelompok tikus tergolong dalam kondisi spermatozoa normal dan tidak berbeda
jauh dengan studi sebelumnya.