Kajian Risiko Paparan Dioksin dalam Produk Daging Sapi pada Populasi Mahasiswa IPB Menggunakan Pendekatan Probabilistik.
Abstract
Dioksin merupakan kontaminan kimia berbahaya yang diproduksi secara tidak sengaja pada proses pembakaran yang banyak ditemukan pada sampah rumah tangga dan industri. Berbagai studi menggunakan hewan percobaan dan cohort pada manusia menunjukkan bahwa dioksin berpotensi menyebabkan kanker. Sifat dioksin yang larut dalam lemak menyebabkan dioksin dapat masuk dalam rantai pangan khususnya pada produk pangan asal hewan. Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan yang berpeluang untuk terpapar dioksin karena memiliki jaringan lemak. Kajian risiko merupakan evaluasi ilmiah terhadap peluang dan tingkat keparahan gangguan kesehatan akibat terpapar bahaya yang terdapat dalam makanan. Kajian risiko terdiri dari empat tahapan yaitu identifikasi bahaya, karakterisasi bahaya, kajian paparan, dan karakterisasi risiko. Kajian paparan dilakukan dengan melakukan survei mengenai pola konsumi makanan dengan metode 24-hours food recall dan selanjutnya membuat model simulasi Monte Carlo untuk masing-masing variabel input. Variabel input yang diperhitungkan dalam kajian paparan digunakan dalam bentuk sebaran yaitu sebaran jumlah konsumsi pangan per hari, sebaran total dioksin pada produk daging sapi serta sebaran berat badan. Simulasi dilakukan dengan 10,000 iterasi sehingga didapatkan hasil paparan dioksin yang membentuk sebaran EDI (Estimated Daily Intake). Sebaran data paparan kemudian dibandingkan dengan TDI (Tolerable Daily Intake) untuk mendapatkan persen risiko. Hasil menunjukkan peluang risiko paparan dioksin berdasarkan pendekatan lognormal dapat muncul pada 3.9% (± 679 mahasiswa) populasi mahasiswa IPB yang mengonsumsi daging sapi rebus. Nilai risiko paling tinggi pada kondisi terburuk berdasarkan pendekatan eksponensial adalah konsumsi daging sapi rebus perempuan sebesar 233.80%, sedangkan berdasarkan pendekatan lognormal adalah konsumsi daging sapi rebus untuk keseluruhan populasi mahasiswa IPB sebesar 891.0%. Berdasarkan pendekatan lognormal risiko sebesar 104.08% muncul pada persentil ke-95 konsumsi daging rebus oleh mahasiswa perempuan.