Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Produksi Fillet Ikan Kerapu
Abstract
Industri perikanan memerlukan sumber daya dalam menunjang proses produksinya yang akan berdampak terhadap lingkungan. Metode LCA merupakan penilaian siklus hidup produk dengan menganalisis dan menghitung dampak suatu produk terhadap lingkungan. kemudian dilakukan skenario perbaikan untuk mengurangi dampak produk agar lebih ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung besaran daur hidup produk fillet ikan kerapu serta dampak lingkungan yang ditimbulkan dan pengurangan potensi dampak lingkungan dengan pengembangan skenario life cycle. LCA memiliki 4 tahapan yaitu goal and scope, inventory analysis, impact assessment, dan interpretation. Hasil perhitungan menunjukkan emisi yang paling besar adalah gas rumah kaca sebesar 242.32 ton CO2(eq)/ton produk, asidifikasi 1.47 ton SO2(eq)/ton produk, dan eutrofikasi 0.06 ton PO43-/ton produk. Skenario perbaikan yang disarankan adalah subtitusi energi menjadi solar photovoltaic yang diasumsikan beberapa formula dengan persentase yang berbeda-beda. Hasil yang didapatkan dari subtitusi energi solar photovoltaic sebanyak 20% diharapkan mampu menurunkan emisi GRK 8.65%, asidifikasi 14.26%, dan eutrofikasi 19.73%. Subtitusi energi 40% diharapkan mampu menurunkan emisi GRK 34.58%, asidifikasi 28.53%, dan eutrofikasi 39.46%. Kemudian subtitusi energi 60% diharapkan mampu menurunkan emisi GRK 25.94%, asidifikasi 42.79%, dan eutrofikasi 59.20%. Selanjutnya subtitusi energi 80% diharapkan mampu menurunkan emisi GRK 34.58%, asidifikasi 57.06%, dan eutrofikasi 78.93%. Sedangkan subtitusi energi 100% diharapkan mampu menurunkan emisi GRK 43.23%, asidifikasi 71.32%, dan eutrofikasi 98.66%. Skenario perbaikan yang selanjutnya adalah dengan subtitusi penggunaan refrigeran menjadi refrigeran hidrokarbon yang diharapkan mampu menurunkan emisi GRK sebesar 3.88%.