Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98212
Title: Efek Intervensi Minuman Rosela Ungu terhadap Kadar Superoksida Dismutae dan Malondialdehid Serum Laki-laki Dewasa Gemuk
Authors: Damayanthi, Evy
Anwar, Faisal
Sriyanti
Issue Date: 2019
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, dan kanker. Peningkatan risiko penyakit degeneratif karena kelebihan akumulasi lemak dalam jaringan adiposa sehingga memicu terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif menggambarkan ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh. Kondisi tersebut ditandai dengan peningkatan kadar malondialdehid dan penurunan antioksidan enzim, salah satunya adalah superoksida dismutase. Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman yang telah lazim dikonsumsi oleh masyarakat baik sebagai minuman seduhan maupun dimanfaatkan untuk kesehatan karena kandungan antioksidan yang tinggi, salah satunya adalah antosianin. Manfaat kesehatan dari rosela, diantaranya memperbaiki status oksidatif dengan menurunkan kadar MDA dan meningkatkan aktivitas antioksidan enzim dalam tubuh. Pembuatan minuman rosela diharapkan dapat meningkatkan penerimaan konsumen sehingga dapat menjadi alternatif pilihan produk pangan fungsional dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intervensi minuman rosela ungu terhadap kadar superoksida dismutase dan malondialdehid serum laki-laki dewasa gemuk. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan rancangan pre-post test. Skrining tahap pertama berdasarkan persepsi pegawai UKK terhadap satpam yang mengalami kegemukan. Ditemukan sebanyak 82 satpam dengan nilai IMT dalam kategori overweight dan obesitasitas. subjek tersebut diwawancara untuk mendapatkan data karakteristik sosial ekonomi, status gizi berdasarkan antropometri, tingkat pengetahuan gizi, gaya hidup, dan pola konsumsi. Skrining kedua berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi ditemukan sebanya 30 subjek gemuk yang selanjutnya dikelompokkan menjadi kelompok kontrol (n=15) dan kelompok intervensi (n=15). Kelompok intervensi diberikan minuman dari ekstrak rosela ungu yang dibuat dengan mencampurkan 10 g ekstrak rosela, 0.05 g sukralosa, dan 0.2 g garam dengan 229.75 mL air serta mengandung 40.58 mg/240 mL antosianin. Sementara, kelompok kontrol diberikan minuman plasebo, dibuat dengan menggunakan sirup yang memiliki warna serupa dengan produk intervensi namun tidak mengandung ekstrak rosela. Seluruh subjek mendapatkan minuman plasebo/intervensi sebanyak 480 mL/hari selama 6 minggu. Jumlah subjek yang mengikuti penelitian hingga akhir sebanyak 18 orang. Data yang dikumpulkan meliputi data karaktersitik sosial ekonomi menggunakan kuesioner, data antropometri yaitu tinggi badan menggunakan microtoice, berat badan, persen lemak dan lemak viseral menggunakan Bioelectrical impedance analysis (BIA), dan lingkar pinggang menggunakan pita ukur. Data pola konsumsi menggunakan food frequency questionnaire (FFQ) dan food recall 2x24h. Data gaya hidup meliputi tingkat aktivitas fisik menggunakan form recall aktivitas selama 1x24 jam dan kebiasaan merokok. Data parameter biokimia menggunakan sampel darah vena. Analisis data menggunakan SPSS, Microsoft excel, dan nutrisurvey. Data dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum subjek. Uji beda menggunakan paired t-test untuk mengetahui perubahan sebelum dan setelah intervensi serta independent t-test untuk mengetahui perbedaan perubahan antar kelompok intervensi dan kontrol. Karakeristik satpam yang mengalami kegemukan menunjukkan, sebesar 77.8% subjek berada pada kategori dewasa madya, 96.3% subjek lulus SMA/sederajat dan 59.3% memiliki tingkat pengetahuan gizi kategori sedang. Sebanyak 75.3% memiliki ukuran keluarga kecil dan 45.7% memiliki pendapatan 1 500 000 – 2 500 000/bulan. Gaya hidup satpam dilihat berdasarkan kebiasaan tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan merokok. Sebanyak 85.4% subjek memiliki tingakt aktivitas fisik ringan dengan nilai 1.40≤PAL≤1.69. Sementara, 82.7% subjek memiliki kebiasaan merokok dan 44.8% merokok dengan jumlah ≥ 21 batang/hari. Berdasakan IMT, dari 81 subjek yang mengalami kegemukan, sebanyak 86.4% satpam tergolong obesitasitas dan 13.6% overweight. Persen lemak tubuh menunjukkan 79.0% tergolong sangat tinggi dan 67.9% lemak viseral dalam kategori tinggi. Sementara itu, tingkat kecukupan energi dan zat gizi sebagian besar tergolong defisit. Karakteristik subjek yang mengikuti tahap intervensi menujukkan tidak ada perbedaan secara statistik (p > 0.05) sebelum intervensi. Asupan energi dan zat gizi makro subjek pada kedua kelompok masih di bawah angka kecukupan gizi, namun nilai asupan lebih tinggi pada kelompok kontrol. Begitupun untuk asupan vitamin dan mineral lebih tinggi pada kelompok kontrol. Pemberian intervensi minuman rosela ungu selama 6 minggu signifikan meningkatkan kadar SOD (0.89 U/mL) pada kelompok intervensi. Namun tidak menunjukkan penurunan pada kadar MDA. Di akhir intervensi menunjukkan adanya perubahan nilai antropometri pada kedua kelompok. Penurunan berat badan (1.08 kg), IMT (0.39 kg/m2), lingkar pinggang (2.88 cm) dan lemak viseral (0.58%) pada kelompok intervensi. Sementara, kelompok kontrol mengalami penurunan berat badan (0.14 kg), IMT (0.06 kg/m2), lingkar pinggang (1.77 cm), dan lemak viseral (0.07%). Rata-rata persen lemak tubuh di kedua kelompok cenderung mengalami penurunan meskipun tidak signifikan secara statistik (p>0.05). Perubahan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, tembaga, seng, vitamin A, C, dan E tidak berbeda signifikan antar kelompok selama intervensi (p>0.05).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98212
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019sri.pdf
  Restricted Access
27.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.